“Beta inga dosa dosa paleng banyak,” Ucap Michael Mailuhu personil grup musik KAK5 usai membawakan lagu Chrisye, ketika Tangan dan Kaki Berkata. Salah satu lagu Almarhum Chrisye yang bercerita tentang datangnya masa dimana manusia tak bisa lagi berkata apa-apa. Tak ada lagi pengakuan pembelaan, melainkan pertanggungjawaban atas perbuatan selama ini di dunia. Lagu yang berisi teguran dan introspeksi diri ini menjadi sebuah kado KAK5 saat ramadhan bagi umat muslim.
Figgy Papilaya, sang music director mengaku lagu yang baru di unggah pada channel youtube dan media sosial, Selasa (5/6/2018) itu dipilih secara spontan bersama anggota KAK5. Meski begitu lirik tersebut menyiratkan pesan yang dalam. “Lagunya pas dengan ramadhan. Katong mengingat dosa dan kesalahan lalu merubah itu dan jadi lebih baik,” sebutnya saat ditemui Terasmaluku.com, usai produksi lagu di sebuah studio musik di kawasan Kayu Putih Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Sabtu (2/6/2018).

Menurutnya tiap personil KAK5 punya karakter berbeda namun ada satu kesamaan yang jadi modal penggarapan musik bersama. Yaitu spontaneous. Mulai dari penggarapan cover lagu pertama Katakan Sejujurnya semua detil hampir digarap secara spontan. Namun justru itu yang memberi signature statement pada tiap karya KAK5. Otentik, jujur, apa adanya, dan penuh rasa. Notasi harmonisasi, musik, perubahan dinamika, tema, improvisasi, gimmicks, gesture terasa mengalir dalam karya religi bertema Islami yang dibawakan oleh para penyanyi gospel ini.
Band Leader Erwin Gutawa Orchestra itu menyebut dirinya tak mau mengubah karakter penyanyi dan materi lagu yang dibawakan. “Lagu ini seng harus dibuat ke gospel-gospelan atau sebaliknya. Karena tiap musisi punya keterbatasan,” tegasnya yang tengah menyiapkan materi album pertama KAK5 itu. Itulah mengapa pada part pertama lagu,karakter Chrisye begitu kentara dalam warna vokal KAK5 yang dibuka oleh Michael Mailuhu.
Figgy pun membubuhkan instrumen rebana sebagai penguat rasa Islami dalam musik yang kemudian kawin dengan teknik humming yang bernafaskan gospel. Tak berhenti di situ,grup musik yang bakal mengeluarkan single pertama dalam waktu dekat itu memberi kejutan-kejutan manis nan segar dalam karya mereka. Kehadiran Nurul Toisuta melantunkan shalawat menguatkan rasa dan pesan yang ingin disampaikan lewat musik mereka.
Bagi kelima personil, cover lagu kedua ini memberi perjalan spiritual. Seperti yang dirasa Michael, lagu itu seperti punya kekuatan magis yang kuat. “Beta sendiri jadi ingat dosa paling banyak. Lagu ini kuat sekali. Apalagi Menyanyi deng rasa,” imbuh salah seorang pelatih PS Hotumesse Universitas Pattimura Ambon itu.
Dia mengakui ini merupakan kali pertama membawakan lagu religi Islami. Ada pengalaman baru yang berbeda yang membuat dia dan personil lain merinding tiap mendengarkan kembali lagu tersebut. “Katong sering bawa lagu lagu gospel di Gereja jadi su biasa. Tapi yang ini beda sa. Bener bener terasa,” sambung Patricia Marieonie Serhalawan, yang pernah diganjar juara pada lomba Bintang Radio di Maluku hingga di tingkat nasional pada 2003 dan 2007 itu.
Grup musik pop kreatif ini mengusung konsep mash up,!lagu Akhirnya milik Band Gigi diberi lompatan minor serta perubahan dinamika yang berkesan dark. Falantino Eryk Latupapua menyebut gaya bernyanyi Chrisye yang pasrah membikin lagu tersebut terasa sempurna. Cover kali ini praktis mengingatkan dirinya pada kematian. “Katong (manusia) ni kacil saja dan diingatkan untuk menyucikan hati biar bersih menyambut hari besar nanti,” terang dosen Sastra FKIP Universitas Pattimura Itu.
Ungkapan itu setali tiga uang dengan yang dirasa Maria Margred Sipahelut personil KAK5 bersuara mezzo soprano itu. Pengalaman yang intim dari KAK5 itulah yang coba dibagikan kepada penikmat musik di Maluku. Mereka berkeyakinan Pesan yang kuat dan dalam bakal mudah dipahami saat diramu dengan tidak berlebihan tanpa melupakan warna bermusik tiap personil. Maka tak muluk bila menyebut karya bermusik mereka sebagai karya idealis.
Pemilihan tema, arrangement, hingga konsep video clip tak lepas dari pilihan filosofis. Bila jeli dengarkan baik baik pengucapan kata sempurna pada part lagu yang dinyanyikan Nurul bersama KAK5 merupakan bagian yang disonan atau fals. Figgy memang sengaja tidak mengoreksi. “Beta biarkan akang fals di kata sempurna karena memang tidak ada yang sempurna. Perbedaan itu indah,” pungkasnya. (BIR)