TERASMALUKU.COM,-AMBON-Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Inspektur Jenderal Polisi Royke Lumowa membuka Kompetisi Piala Soeratin U13 dan U15 Piala Kapolda Maluku 2018, Minggu (25/11/2018). Pembukaan kompetisi ditandai dengan penendangan bola oleh Kapolda Maluku pada laga pertama antara Nusa Ina Fc vs Nusantara Masohi yang dilakukan di tengah garis lapangan Stadion Matawaru Negeri Tulehu Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
Orang nomor 1 Polri di Provinsi Maluku ini mengaku, pelaksanaan kompetisi U13 dan U15 terselanggara atas kerjasama Polda Maluku dan Asprov PSSI Maluku. Kegiatan olahraga digelar untuk membangkitkan semangat olahraga bagi generasi muda. “Pembinaan semangat olahraga generasi muda itu memang harus dimulai dari bawah,” ungkap Kapolda Maluku yang didampingi Ketua Asprov PSSI Maluku Sofyan Lestaluhu.
Dimasa kanak-kanak, tambah mantan Manager Fc Bhayangkara ini, karakter mereka sudah harus dibentuk sedini mungkin. Harapannya, agar mereka bisa disiplin dalam kehidupan sehari-hari.”Bukan hanya olahraga saja, tapi disiplin dalam kehidupan sehari hari. Mereka mampu mengatur waktu, menghargai kawan, sportifitas tinggi dan lain lain,” terangnya. Kompetisi Soeratin U13 dan U15 sendiri, diakui sebagai ajang tahunan. Kali ini memperebutkan Piala Kapolda Maluku dan akan berlangsung seterusnya. “Piala su (sudah) siap ini,” aku Kapolda.
Dengan terselenggaranya kompetisi Piala Kapolda Maluku, ia berharap dapat mengajak semua pihak agar melihat olahraga sepakbola sebagai bagian yang potensial di Maluku. “Ini adalah investasi. Investasi ini bukan berupa uang saja, tapi tenaga manusia juga adalah bagian dari investasi. Paling tidak membangkitkan semangat olahraga, semangat pariwisata,” ujarnya.

Piala Soeratin U13 dan U15 Piala Kapolda Maluku
Berlangsungnya kompetisi tersebut, tambah Jenderal Bintang Dua ini, bisa membuat masyarakat melihat Maluku memiliki potensi olahraga yang sangat luar biasa. Potensial kata Kapolda, karena akan lahir jika terus dipupuk secara berjenjang. Ini agar tidak mengalami jalan buntu.
Sehingga harapannya ke depan mulai dari usia dini, kemudian remaja sampai dewasa dan terus berkesinambungan. “Agar anak anak di usia 13 ini bisa semangat. Atau mungkin nanti rencana kita mau bikin usia 8, dan 9 tahun. Harapannya di usia 13 ada lapangan, ada ajang, ada arena, begitu juga usia 15 sampai 23 ada hal yang sama,” jelasnya.
Disisi lain, mantan Kakor Lantas Polri ini mengaku, pelaksanaan kompetisi Piala Kapolda Maluku ini juga dilakukan sebagai mesin-mesin pendingin dalam menghadapi Pemilu 2019 mendatang. “Namanya pemilu, politik pasti tinggi. Kita harus membuat kegiatan-kegiatan penyeimbang yang bersifat sosial, olahraga, sehingga semuanya tidak harus lari ke politik saja,” terangnya.

Kapolda tidak mengelak jika penyelenggaraan kompetisi U13 dan U15, ini juga sebagai bagian dari persiapan rencananya untuk mendirikan sekolah sepakbola Bhayangkara Fc di Maluku, “Ya. Ini saya juga ada ngomong-ngomong dengan bapak ketua (Asprov PSSI Maluku). Ya mengarah ke sanalah. Pelan pelan,” sebutnya.
Selain itu, Kapolda juga memiliki impian untuk memasukan Provinsi Maluku agar dapat berlaga di devisi I sepakbola Indonesia. “Liga one (satu) ini harus ada perwakilan dari Maluku yang dikenal daerah bola. Masa dia (liga 1) dari Papua, singgah Serui, langsung loncat ke Makassar. Jadi dong lewat Maluku sa (saja),” canda Kapolda kepada wartawan.
Maluku, tambah Royke merupakan gudangnya pemain bola dengan banyaknya talenta yang tidak bisa diragukan secara nasional, bahkan internasional. “Dia (liga 1) loncat akang berapa ini. Maluku, Maluku Utara, Sulawessi Tenggara. Tapi yang terutama Maluku ini. Kan gudangnya pemain sepakbola di dunia nasional, (dan) internasional,” harapnya. (ADI)