TERASMALUKU.COM,AMBON-Musiba kebakaran yang terjadi di kawasan Jalan Sedap Malam Kota Ambon, Selasa (8/1/2019) petang memaksa 78 kepala keluarga dengan 246 orang mengungsi. Sehari pasca kebakaran, pengungsi menempati tenda-tenda yang dibangun Dinas Sosial Kota Ambon. Lokasi tenda berada di samping lokasi kebakaran pada RT 002 RW 01 Kelurahan Honipopu Kecamatan Sirimau Kota Ambon, belakang Jalan Ay Patty.
Pengungsi menempati tenda dengan perlengkapan seadanya, beralaskan terpal, tanpa kasur, bantal dan selimut untuk anak-anak. Itu karena semua barang mereka hangus dilalap api saat kebakaran. Sejumlah bantuan mulai berdatangan sepanjang Rabu (9/1/2019). Mulai dari nasi bungkus, makanan siap saji dari Dinas Sosial Kota Ambon dan pemberian pakian layak pakai dari berbagai pihak kepada para korban.
“Makanan siap saji berupa nasi bungkus dan makanan ringan lainnya sudah kami berikan kepada para korban sejak Selasa malam, setelah musibah terjadi. Kita berikanan nasi bungkus siang dan malam harinya, ini bantuan tanggap darurat,” kata Petugas Dinas Sosial Kota Ambon, Abussamad Payapo. Abussamad mengatakan dalam masa tanggap darurat selama sepekan, korban terus mendapatkan bantuan bahan makan, obat –obatan dan pelayanan kesehatan. Setelah itu akan dipikirkan lagi langkah penanganan bagi pengungsi.
Sejumlah anggota DPRD Provinsi Maluku dan Kota Ambon juga mengunjungi korban bencana. Tujuannya ya menunjukan rasa simpati dan membantu para korban. Selain Pemerintah Kota Ambon, bantuan juga datang dari sejumlah pihak berupa pemberian bantuan makanan cepat saji, bahan makanan, obat obatan, kebutuhan balitan, anak-anak serta pakian layak pakaian layak pakai lainnya.
Salah seorang pengungsi, Ny. Erna, 56 tahun menyebutkan saat ini pihaknya sangat membutuhkan makanan, pakian layak pakai, selimut,alat masak, perabot rumah tangga dan tempat tinggal. Ia mengakui saat peristiwa terjadi hanya bisa lari menyelamatkan diri dengan pakian di badan.
“Kebakaran menghanguskan seluruh barang-barang kami. Kejadiannya begitu cepat sehingga tidak bisa menyelamatkan barang-barang, kami hanya bisa lari menyelamatkan diri dengan barang seadanya,” kata Ny. Ena yang mengungsi bersama suami dan empat orang anaknya. Bantuan –bantuan tersebut diperlukan agar Ny Erna dan pengungsi lainnya bisa membangun hidup lagi. Kebakaran yang terjadi Selasa (8/1/2019) petang menyebabkan dua orang tewas, empat tempat kos ludes terbakar. Dugaan awal penyebab kebakaran akibat hubungan arus pendek. (ADI)