Warga Buru Serahkan 6,6 Kg Merkuri ke Polda Maluku

oleh
oleh
Warga Buru menyerahkan merkuri kepada Wakapolres Buru (empat dari kanan) yang disaksikan Karo Ops Polda Maluku (tengah) dan Dansat Brimob Polda Maluku (dua dari kanan) di dataran Waeapo Kabupaten Buru, Senin (14/1/2019). FOTO : HUMAS POLDA MALUKU.

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Sejumlah warga di Desa Debowae Kecamatan Waelata dan Gegoria Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru, menyerahkan bahan kimia merkuri seberat 6,6 Kilogram (Kg) kepada Polda Maluku. Bahan beracun dan berbahaya (B3) yang diserahkan warga secara sukarela ini diterima Wakil Kepala Polres Pulau Buru, Kompol Bachri Hehanussa, Senin (14/1/2019).

Penyerahan merkuri disaksikan tim asistensi Gunung Botak yang dipimpin Karo Ops Kombes Pol. Gatot Mangkurat dan didampingi Kasat Brimob Polda Maluku. “Penyerahan merkuri berlangsung dari kemarin (Senin). Masyarakat Desa Debowae serahkan sebanyak kurang lebih 4 Kg,” kata Gatot Mangkurat, Selasa (15/1/2019).

Setelah penyerahan, tim asistensi kemudian memberikan sosialiasi kepada masyarakat setempat tentang bahaya penggunaan merkuri terhadap lingkungan. “Kami meminta warga agar dapat menyerahkan merkuri, atau sianida dan lainnya untuk diserahkan secara sukarela, sebelum dilakukannya penindakan,” jelasnya.

Warga menyerahkan merkuri ke Wakapolres Buru

Menurutnya, selain warga Debowae, pihaknya juga melakukan tatap muka dengan masyarakat di Desa Gogrea. Pertemuan serupa dengan memberikan pemahaman terkait bahaya B3, tambah Mangkurat, membuahkan hasil. Sebab, sejumlah warga juga memberikan merkuri. “Tatap muka dengan masyarakat waris Gunung Gogrea telah menyadarkan mereka. Sehingga sejumlah warga menyerahkan merkuri sebesar 2,6 Kg,” katanya.

Setelah diadakannya pertemuan dan penyerahan merkuri, Mangkurat mengaku pihaknya bersama TNI dan Satpol Pp, Kabupaten Buru melanjutkan kegiatan penertiban di Gunung Gogrea yang merupakan salah satu kawasan pertambangan emas di Kabupaten Buru. “Dalam kegiatan yang kami lakukan selama dua hari hingga saat ini, total merkuri yang diserahkan masyarakat secara sadar seberat 6,6 Kg,” ujarnya.

Perwira tiga melati di pundaknya ini menghimbau kepada masyarakat agar saling mengingatkan untuk menjaga lingkungan tempat tinggal dari kerusakan lingkungan, akibat peredaran dan penggunaan B3 secara ilegal.

BACA JUGA :  Rutong Dan Rumahkay Lestarikan Tradisi Swadaya Bangun Rumah Adat Baileo

“Kami minta masyarakat agar dapat menyerahkan bahan berbahaya seperti mercury, sianida dan lain sebagainya kepada aparat keamanan. Ini kami lakukan untuk kepentingan keselamatan banyak orang. Jangan sampai kami temukan, maka akan kami tindak secara tegas,” pintanya. (ADI)

No More Posts Available.

No more pages to load.