Gunung Botak Kondisinya Kini

oleh
oleh

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Hamparan pohon singkong dan tanaman kangkung tumbuh subur di depan Pos Pengamanan Puncak Gunung Botak Kabupaten Buru. Rumput ilalang lainnya juga tumbuh menghijau di kawasan tambang emas itu. Meski begitu, aparat TNI dan Polri yang bertugas di pos pengamanan enggan mengkonsumsi dua jenis sayuran tersebut. Mereka takut jika dua sayur itu mengandung sianida dan merkuri.

Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa, Bupati Buru Ramly Umasugi dan rombongan yang berkunjung ke lokasi itu, Selasa 19 Maret 2019 harus ekstra hati-hati, jika tidak bisa terjatuh ke dalam lubang-lubang galian yang kini tersamarkan oleh rumput.

Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa menanam pohon di Puncak Gunung Botak, lokasi tambang emas di Kabupaten Buru, Selasa (19/3/2019). FOTO : ISTIMEWA

Kawasan yang hijau dengan banyak rumput di situ menjadi satu penanda jika area itu jarang dilalui orang. Inilah gambaran kondisi terkini di Gunung Botak setelah pemerintah dan aparat keamanan menertibkan penambang ilegal September 2018.

Kala itu Kapolda Royke naik ke Puncak Gunung Botak untuk memastikan tidak ada lagi penambang. Lokasi tambang fenomenal yang ditemukan pada 2011 itu kini sepi tanpa penambang. Hanya ada puluhan aparat TNI dan Kepolisian yang siaga di sejumlah pos pengamanan.

Dari puncak Gunung Botak, tidak terlihat lagi satupun warga yang berada di lokasi ini untuk melakukan aktivitas mencari butiran emas. Sepanjang mata memandang terlihat longsoran tebing, bukit-bukit yang terbelah, kolam-kolam penuh material emas bercampur bahan kimia, sisa-sisa pengolahan material emas tak ramah lingkungan berserakah di lokasi ini.

BACA JUGA : Lestarikan Lingkungan, Kapolda Tanam Pohon Di Gunung Botak

Gunung Botak saat ini bagaikan sebuah kota mati yang porak-poranda setelah dihantam bencana alam besar. Lokasi tambang juga bersih dari puluhan ribu tenda tempat tinggal penambang. “Kondisi seperti ini yang kami impikan selama ini, Gunung Botak bersih dari penambang. Tidak ada lagi orang yang melakukan aktivitas penambangan ilegal,” kata Bupati Buru Ramly Umasugi.

Bupati mengatakan penertiban kali ini memiliki kemajuan, berbeda dengan penertiban sebelumnya. Bupati Buru dua periode ini mencatat lebih dari 25 kali pemerintah daerah dan aparat keamanan menutup Gunung Botak, namun setelah itu puluhan ribu penambang ilegal dari berbagai daerah datang lagi melakukan aktivitas penambang.

Penambang mengambil emas dengan berbagai cara secara ilegal. Ada yang membelah gunung dengan cara menyemprot menggunakan mesin alkom. Kemudian materialnya dialiri diatas karpet sehingga mendapatkan butiran emas. Cara tersebut dompeng.

Ada juga yang mengambil emas dengan sistem rendaman menggunakan bahan kimia di atas gunung itu. Sebagian warga juga mengambil material dari Gunung Botak dibawa ke daerah-daerah di dataran Waeapo untuk diolah lagi hingga mendapatkan emas.

BACA JUGA :  Sepuluh Ketua DPD Golkar Kabupaten Kota di Maluku Dicopot

Bupati sempat kehabisan akal dengan serbuan penambang di daerahnya kala itu. “Namun penertiban kali ini lebih efektif, sudah lebih dari lima bulan setelah penertiban, sampai saat ini tidak ada lagi penambang di Gunung Botak. Ini terjadi karena komitmen bersama kita pemerintah daerah dan lebih penting sikap aparat Kepolisian dan TNI, Kapolda dan Pangdam yang berkomitmen Gunung Botak ditutup. Kami berharap kondisi ini terus bertahan hingga ada kebijakan selanjutnya dari Pemerintah Provinsi Maluku yang punya kewenangan,” katanya.

Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa bersama Bupati Buru Ramly Umasugi dan pejabat utama Polda Maluku menanam pohon di puncak Gunung Botak Kabupaten Buru, Selasa (19/3/2019). FOTO : (TERASMALUKU.COM)

Namun Bupati mengakui pekerjaan terberat saat ini memulihkan Gunung Botak dari kerusakan lingkungan akibat penambangan ilegal bertahun-tahun menggunakan bahan kimia.

Nah untuk menjawab keresahan Bupati itu, Polda Maluku melakukan upaya pelestarian lingkungan dengan menanam pohon di puncak Gunung Botak pada Selasa. Penanaman pohon ini dipimpin langsung Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa. Royke menamam anakan pohon beringin. Sementara pejabat lainnya menanaman anakan pohon trembesi, albasia dan pohon durian.

BACA JUGA : Irjen Pol Royke, Kapolda Maluku Pertama Yang Berhasil Naik ke Puncak Gunung Botak

Kapolda mengungkapkan penanaman pohon ini merupakan simbol dari kelestarian lingkungan di Gunung Botak. Aksi ini diharapkan dapat melindungi warga, bukan sebaliknya merusak lingkungan sekitarnya. Tidak hanya di Gunung Botak, penanaman pohon ini juga untuk menjaga lingkungan yang lebih luas lagi hingga ke perairan Maluku. Karena menurut Kapolda kerusakan lingkungan yang bersumber dari Gunung Botak bisa berdampak lebih luas ke wilayah Maluku bahkan daerah lainnya.

“Kami datang untuk menanam pohon. Why kenapa karena penanaman pohon ini sebagai simbol kelestarian lingkungan, paling tidak di Gunung Botak ini. Semoga pohon ini bisa melindungi mereka yang ada di sekitar sini. Bukan untuk merusak lingkungan, tapi untuk menjaga kelestarian Pulau Buru yang notabene akan terus mengalir sampai di Teluk Kayeli dan mungkin sampai di Namlea dan seantero Pulau Buru, dan juga Maluku serta Indonesia raya ini,” tutut Kapolda.

Kali ini, Kapolda yang kerap ke Gunung Botak itu naik lewat jalur D Dusun Wamsait Kecamatan Waelata. Butuh waktu perjalanan sekitar satu jam hingga ke puncak Gunung Botak dengan berjalan kaki, melewati jalan terjal dan berlumbang dibawa panas teriknya matahari Selasa siang itu. Selain menaman pohon, Kapolda ke Gunung Botak untuk memastikan benar-benar tidak ada lagi penambang. Sama seperti ketika ia naik ke puncak Gunung Botak September 2018 saat penertiban.

BACA JUGA :  Mudahkan Keseharian dengan Penggunaan Listrik Sebagai Sumber Energi Bersih

Kapolda menyadari menjaga Gunung Botak agar bersih dari penambang ilegal bukan pekerjaan mudah. Saat memberikan arahan kepada puluhan aparat Polres Buru, Brimob Polda Maluku Kompi A Namlea dan aparat TNI, Kapolda menyampaikan terima kasih kepada mereka karena tetap bertahan mengamankan Gunung Botak sejak ditutup September 2018.

“Saya menyampaikan terima kasih, apresiasi dan bangga kepada kalian semua, sejak ditutup Setember 2018, hingga Maret ini kalian masih bertahan di Gunung Botak, menjaga agar tidak ada lagi penambang yang naik melakukan aktivitas penambangan secara ilegal, kalian luar biasa,” kata Kapolda.

Kapolda mengakui selama ini aparat keamanan yang bertugas di Gunung Botak selalu dibujuk, diintimidasi dan diteror oleh pihak-pihak tertentu agar aktivitas penambangan secara ilegal di Gunung Botak berjalan lagi. Namun semua itu dilawan oleh aparat keamanan. Bukan saja anggota, ia pun juga sering mengalami hal yang sama. Bahkan ia juga dibujuk dengan uang puluhan miliaran rupiah agar Gunung Botak dibiarkan seperti dulu, penambang beraktivitas lagi secara ilegal.

“Saya bangga dengan kalian anggota yang berjaga di Gunung Botak, selama ini ada saja pihak-pihak yang mengitimidasi, teror agar mereka bebas lagi beraktivitas di sini (Gunung Botak) tapi itu dilawan. Jangankan anggota di lapangan, saya juga mengalami hal yang sama. Namun kita semua komitmen, demi lingkungan ini lokasi tambang harus ditutup,” katanya.

Menurut Kapolda, jika diibaratkan dengan peperangan, aparat keamanan berhasil merebut dan menaklukan wilayah Gunung Botak dari penjajah masuk ke pangkuan NKRI. “Kalau ibaratnya dengan perang, kalian semua di sini (aparat keamanan) berhasil menaklukan wilayah Gunung Botak ini masuk ke pangkuan ibu pertiwi NKRI dari para musuh. Dan hingga saat ini kalian masih menguasai wilayah NKRI ini dari penjajah, itu luar biasa,” kata Kapolda.

Terdapat lima pos pengamanan yang setiap saat berjaga dan patroli mencegah warga naik Gunung Botak melakukan penambangan secara ilegal. Sebagai bentuk terima kasih, Kapolda mengatakan akan memberikan penghargaan kepada aparat Kepolisian yang bertugas Gunung Botak sebagai pahlawan lingkungan.

Kapolda dan Bupati juga berharap bila ada investor yang hendak mengelola Gunung Botak dapat dilakukan dengan cara-cara yang ramah lingkungan, tidak merusak lingkungan dan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat setempat serta pemerindah daerah. “Kalau ada investor atau siapa saja yang mau kelola Gunung Botak silahkan, tapi tidak boleh merusak lingkungan, jaga lingkungan dan tentu bisa mendatangkan keuntungan buat warga sekitarnya bukan merugikan mereka dan terjadi kerusakan lingkungan lagi,” kata Kapolda. (ADI)

No More Posts Available.

No more pages to load.