TERASMALUKU.COM,-AMBON-Kabid Humas Polda Maluku Kombes Polisi Muhammad Roem Ohoirat mengakui akses jalan di Negeri Hualoy Kecamatan Amalatu Kabupaten Seram Bagian Barat sejak Rabu (8/5/2019) siang sudah diblokir lagi dan tidak bisa dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Sebelumnya pada Rabu (8/5/2019) pagi, Ohoirat mengatakan sebagian akses jalan di Hualoy secara bertahap sudah dibuka sehingga semua kendaraan bisa lewat. Namun setelah itu diblokir lagi sehingga kendaraan dari dua arah berlawanan tidak bisa lewat lagi.
“Proses pembukaan blokade dari tadi malam (Selasa, 7 Mei) bertahap sampai tadi pagi (Rabu, 8 Mei). Ada tiga titik yang dibuka sebagian, sehingga kendaraan sudah bisa lewat Jalan Trans Seram. Tadi (Rabu) siang benar tiga titik yang dibuka sebagian kembali ditutup sehingga kendaraan sudah tidak bisa lewat,” kata Ohoirat dalam keterangan di Ambon, Rabu (8/5/2019) malam.
Jalur jalan di Hualoy diblokir warga menyusul penganiyaan Syamsul Lussy Hehanussa warga Hualoy hingga meninggal dunia di perbatasan Negeri Latu pada Sabtu (4/5/2019). Ohoirat mengatakan saat ini aparat TNI dan Polri disiagakan pada sejumlah titik di Hulaoy dan Latu. Langkah ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Ohoirat juga menegaskan aparat kepolisian yang didukung TNI masih melakukan pengejarakan terhadap pelaku terduga penganiaya Syamsul. “Pelakunya belum tertangkap, masih dicari anggota,” kata Ohoirat.
Jalan di Hualoy dan Latu merupakan jalan Lintas Seram yang menghubungkan Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten SBB dan Kabupaten Seram Bagian Timur. Jalan ini sangat vital untuk dilalui warga serta pendistribusian berbagai kebutuhan pokok lewat jalur darat dari dan ke daerah-daerah di kabupaten tersebut.
Informasi yang diperoleh Terasmaluku.com dari warga Hualoy juga menyebutkan jalan di Hualoy sempat dibuka atas inisiatif warga pada Rabu pagi, namun diblokir lagi oleh warga. Warga akan membuka barikade jalan setelah pelaku penganiyaan Syamsul ditangkap, diproses hukum.
“Tadi masyarakat inisiatif buka jalan untuk kasih bebas mobil-mobil yang tatahan, mengingat kondisi masyarakat yang sedang puasa dan ada orang sakit. Makanya masyarakat kasih leluasa untuk dong balik dan melanjutkan perjalanan. Tapi setelah itu sudah diblokir lagi sampai menunggu kepastian hukum yang diambil pemerintah maupun aparat penegak hukum,” kata seorang warga Hualoy pada Rabu malam. (ADI)