30 PSK di Lokalisasi Tanjung Terindikasi Idap HIV/AIDS

oleh
oleh
Walikota Ambon Richard Louhenapessy. FOTO : DOK.(TERASMALUKU.COM)

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengungkapkan sekitar 30 pekerja seks komersial (PSK) di Lokalisasi Tanjung Batu Merah Kota Ambon terindikasi menderita HIV/AIDS. Menurut Walikota, para pengidap itu tidak tinggal di lokalisasi, namun di kos-kosan. Mereka ke lokalisasi jika ada tamu yang menggunakan jasanya.

“Ada sekitar 30 terindikasi mengidap HIV/AIDS. Mereka ini tidak tinggal di Lokalisasi Tanjung, mereka tinggal di kos-kosan yang ada di Kota Ambon. Di lokalisasi mereka datang bila ada tamu (pria) saja, setelah itu mereka pergi lagi,” kata Walikota kepada wartawan, Sabtu (1/6/2019) malam.

Walikota menyampaikan hal ini menyusul wacana penutupan Lokalisasi Tanjung yang berada di Jalan Jenderal Sudirman Negeri Batu Merah itu. Wacana ini muncul menyusul permintaan dari MUI Kota Ambon dan sejumlah pihak agar Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menutup Lokalisasi Tanjung terbesar di Kota Ambon ini.

Walikota mengatakan tak bisa membayangkan dampak penularan bagi warga Kota Ambon jika setiap malam ada pria yang menggunakan jasa PSK dan ternyata mengindap virus HIV/AIDS. “Bayangkan kalau tiap malam, mereka (PKS) mendapat tamu (layani pria) 20 orang saja, dan tamu tersebut pulang ke rumah (berhubungan) dengan istri mereka, atau dengan orang lain, bisa dibayangkan berapa banyak nanti warga Kota Ambon yang terjangkit HIV/AIDS atas penularan dari mereka (PSK) ini,” kata Walikota.

Walikota menjelaskan dalam mengambil kebijakan tertentu yang dapat menimbulkan pro dan kontra pihaknya tidak mau berinisiatif, termasuk menutup Lokalisasi Tanjung. Karena menurutnya hal itu bisa diprotes warga.

“Namun bila itu inisiatif, permintaan penutupan lokalisasi datang awalnya dari warga, MUI Kota Ambon siapa yang mau protes. Dan kami Pemerintah Kota siap untuk merealisasikan saja hal itu,” kata Walikota.

BACA JUGA :  Kapuspen Kemendagri : Belum Ada Keputusan Terkait Pj Bupati Maluku Tengah

Walikota Ambon dua periode ini juga menegaskan atas perminta MUI Kota Ambon dan serta dampak buruk lainnya, maka selepas Bulan Ramadan 1440 Hijriah ini pihaknya akan menyosialisasikan penutupan lokalisasi Tanjung tersebut. “Setelah Lebaran ini kita langsung sosialisasi untuk penutupan, setelah itu kita tutup saja lokalisasi itu” kata Walikota. (ALFIAN SANUSI)

No More Posts Available.

No more pages to load.