TERASMALUKU.COM,-AMBON-Penyelundupan BBM jenis pertamax dari SPBU Banda, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah diduga terjadi Sabtu (23/8/2025) tengah malam atau Minggu dini hari.
Berdasarkan informasi, penyelupan terjadi sekitar pukul 01.00 atau 1.30 WIT tengah malam saat keadaan sunyi sepi.
Aksi dugaan penyelundupan ini dilakukan oleh 3 orang, dua lelaki salah satunya operator SPBU yang akrab disapa Ongen, satu orang lainnya diketahui bukan karyawan SPBU dan seorang perempuan.
Kondisi di area SPBU saat itu gelap karena lampu dipadamkan.
BBM yang sudah diisi dalam jerigen kapasitas 30 liter diselundup lewat jalan tikus belakang SPBU ke jalan raya atas yang sunyi senyap.
Sepeda motor sudah diparkir di jalan raya itu dan kemudian jerigen berisu BBM diangkut menuju arah kawasan sebelah bandara. Mereka bolak balik sekitar 4-5 kali mengangkut.
Diduga BBM tersebut diselundup ke rumah operator tersebut untuk dijual enceran.
Minggu siang pasca kejadian tengah malam itu, stok enceran BBM terlihat dijual di tempat Operator Ongen, sementara di pengecer lain kosong karena saat itu Pertamax alami kelangkaan stok.
Dikonfirmasi terkait dugaan penyelundupan itu, Manager SPBU Banda, Oca membantahnya.
Oca mengaku tiga orang pada malam itu adalah dia bersama Operator Ongen dan satu orang lainnya yang disembunyikan identitasnya.
Manager Oca mengaku mereka sedang tes mesin dan sonding mesin SPBU tengah malam.
“Itu bukan penyelundupan, itu beta (saya) sediri yang disana malam itu untuk coba mesin. Karena beta harus zoom dengan jakarta di jam 10 (waktu) jakarta, karena hujan beta agak terlambat dan juga kendala di lampu yang mati karena kabel ada yang kena air,”kata dia.
Oca juga mengaku ada BBM yang diangkut keluar dari SPBU lewat jalan tikus. Kata dia, itu adalah BBM sisa yang dikuras dari tangki SPBU.
“Iya itu bbm sisa kuras dari tangki, karena kita punya tangki itu ada rembesan, jadi saya yang suruh keluarkan. Kita lewat (jalan) atas karena sesak di pelabuhan kapal masuk,”terangnya.
“Yang jelas bukan bbm selundupan, karena saya ada disana untuk tes mesin sama sonding tanki. Karena kita punya bbm masuk hari ini, dari ambon. Saya kuras bbm karena perintah dari atasan saya dan juga saya harus di kantor untuk zoom alat baru koneksi kami sama pusat. Dan Ongen (operator) sama dengan saya karena dia yang ngerti mesin dan yang kursus teknisi. Jadi tidak ada masalah,”sebutnya.
Dikemanakan BBM hasil kuras dari tangki SPBU?
Manager Oca mengaku BBM hasil kuras dari tangki tidak untuk dijual, tapi dibuang.
“Itu di buang,”jawabnya.
Namun Manager Oca malah bungkam, saat ditanya dibuang kemana BBM hasil kuras itu. Mengingat prosedur penanganan BBM sisa atau limbah ini tidak bisa dibuang sembarangan.
Menariknya warga akui ada pengangkutan BBM yang diisi dalam jerigen dan dibawa ke luar area SPBU dan diduga jumlahnya banyak, 4-5 kali bolak balik jalan angkut.
Darimana stok BBM enceran yang dijual pengecer operator Ongen pada Minggu siang saat BBM jenis ini langka di Banda memgingat stok di spbu kosong dan pengecer lain tidak punya stok? Oca enggan menjelaskan detail asal usulnya.
“Mengenai ada penjualan di ongen itu memamg bbm mereka yang ada, kios mereka itu ada 2. Dan yang di rumah atasnya dia itu bbm milik mamanya. Yang di bawah milik bapaknya dan sudah habis, makanya semua di jual di rumah atas punya mamanya,”tuturnya.
Manager juga bungkam ditanyai dilibatkanya satu orang luar non karyawan saat tes mesin sonding tangki pada tengah malam itu, apalagi informasinya orang inilah yang angkut keluar jerigen diduga berisi bbm selundupan untuk dibawa keluar area SPBU lalui jalan tikus. (*)
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow