TERASMALUKU.COM-Masyarakat Maluku punya bahan olahan sendiri untuk membuat rasa asam atau mengawetkan makanan. Jika biasanya orang menggunakan cuka dapur, di beberapa kampung di Maluku warganya memilih memakai cuka buatan sendiri.
Namanya cuka sageru. Ia merupakan DIY cuka yang diperoleh dari hasil sadapan pohon aren atau enau. Sageru atau nira ini merupakan bahan mentah sebelum diproses menjadi sopi – minuman tradisional khas Maluku.
Nah, di beberapa kampung ada yang masih memanfaatkan air sageru untuk dijadikan cuka. Salah satunya di Negeri Tuhaha, Saparua Timur, Pulau Saparua Kabupaten Maluku Tengah. Saat terasmaluku.com berkunjung ke salah satu rumah warga, terdapat jajaran botol berisi air berwarna putih keruh.

Dodi Luhulima, pemilik rumah menyebut itu merupakan cuka bikinan sendiri. “Itu cuka dari sageru. Kasih duduk akang lama to baru jadi asam,” katanya sembari mengambil satu botol cuka siap pakai dari atas rak di dapur rumahnya pada Rabu petang (24/4/2019).
Mereka diwadahi botol kaca bening. Bagian mulut botol memakai sumbat dari gaba-gaba. Kepada terasmaluku Dodi bercerita jika di kampungnya, kebiasaan membuat cuka dari hasil fermentasi sageru masih lestari – selain gula merah yang lebih dulu terkenal.
Pembuatan cuka berlangsung di hutan usai menyadap nira. Mereka langsung memasukannya ke botol untuk proses fermentasi. Selama masa itu kadar asam naik dan mengubah rasa sebelumnya jadi makin kecut.

“Kasi tadudu (endapkan) dalam botol saja lalu akang jadi cuka. Katong pake par mamasa,” sambung dia. Warga di sana memakai cuka sageru untuk konsumsi pribadi. Cukup jarang menjumpai ada yang menjual cuka sebanyak menjual gula merah Saparua.
Soal rasa, cuka sageru punya karakter asam yang khas. Aromanya sangat kuat dan langsung terasa di ujung hidung. Namun saat dicampur ke makanan rasanya tak jauh beda. Bahkan bagi Dodi dan warga lain rasanya lebih nikmat dan organik.
Alam Maluku yang kaya itu memberi mereka banyak pilihan untuk bertahan hidup. Mulai dari bahan makanan hingga bumbu penyedap yang melengkapi cita rasa panganan Maluku. (PRISKA BIRAHY)
.