TERASMALUKU.COM,AMBON-Ribuan Umat Islam di Kota Ambon menggelar Shalat Idul Fitri 1438 Hijriah di Masjid Raya Al-Fatah Ambon pada Minggu (26/6) pukul 07.30 WIT. Banyaknya jamaah yang shalat menyebabkan ribuan jamaah lainnya memenuhi hingga ke jalan raya masjid terbesar di Maluku ini. Bertindak sebagai imam dalam shalat ini adalah Imam Besar Masjid Raya Al-Fatah Ustatd R.R. Hasanusi. Sementara bertindak sebagai khatib Gubernur Maluku Said Assagaff.
Dalam khutbahnya, Gubernur Assagaff menguraikan tentang keutamaan ibadah puasa di Bulan Ramadan. Ia menyatakan, setiap Umat Islam di muka bumi merindukan datangnya bulan Suci Ramadan, karena penuh dengan berbagai amalan dan keistimewaan. “Tapi kini Bulan Ramadan yang penuh dengan berbagai keistimewaan, bulan yang lebih mulia dari bulan lainnya sudah pergi meninggalkan kita. Kita semua berdoa agar bisa dipertemukan lagi di Bulan Ramadan tahun mendatang,” kata Assagaff.
Gubernur menyatakan, setelah berpuasa sebulan penuh, Umat Islam kini memperoleh kemenangan yang fitra di Hari Raya Idul Fitri. Kemenangan itu menurutnya bukan tampil dengan pakian dan kebutuhan hidup yang serba baru dan mewah. Kemenangan yang dimaksudkan gubernur adalah setelah Bulan Ramadan pergi, umat Islam harus tetap menjalankan perintah Allah SWT. “Marilah kita tetap jalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya di bulan – bulan lainnya, kemenangan untuk berbuat baik lagi, kemenangan untuk menjauhi setiap larangan Tuhan, itulah kemenangan yang sebenarnya,” kata gubernur.
Dalam khutba ini juga, gubernur meminta setiap orang tua agar menjadi contoh dan teladan bagi anggota keluarganya. Seorang ayah menjadi contoh dan teladan bagi istri dan anak-anaknya. Begitu seterusnya peran ibu dalam keluarga. Masa depan suatu bangsa dan negara tergantung pendidikan yang baik dari seorang ibu serta tanggungjawab seorang ayah dalam keluarganya.
Gubernur juga minta generasi muda Maluku untuk mepersiapkan diri menjadi generasi cerdas dan modern, karena Maluku memiliki potensi kekayaan alam berlimpa yang harus dikelola oleh sumber daya manusia yang handal dari Maluku.
Modern menurut gubernur diantaranya bukan beratri hidup glamor, hura-hura, mempertontonkan aurat di depan publik. “Tapi moderen identik dengan kecerdasan, kreatif dan inovatif. Moderen identik dengan ahlak mulia dan memiliki manfaat terhadap manusia lainnya,” katanya.
Gubernur juga minta para jamaah harus tetap menjalankan perintah Allah SWT yakni Hablum Minallah dan Hablum Minannas. Hablum Minanllah adalah hubungan yang mengatur antara manusia dengan Tuhannya dalam hal ibadah. Sedangkan Hablum Minannas, tata hubungan antara manusia dengan makhluk yang lainnya dalam wujud amaliyah sosial. Ia juga minta di hari yang fitri ini, sesama harus saling memaaftkan satu dengan lainnya.
Diakhir khutbanya, gubernur juga mengajak jamaah untuk tidak takut menjadi orang jujur. Karena kejujuran merupakan perintan agama yang harus dijalankan. Kejujuran akan mendatangkan kebaikan baik untuk dirinya, keluarganya, orang lain serta bangsa dan negara. “Jangan pernah takut menjadi orang jujur, karena kejujuran diperintahkan oleh Allah SWT dan akan mendapat balasnya nanti. Jika kita tidak jujur akan mendapatkan dosa dan jika kita jujur tentu akan mendapatkan pahala,” kata gubernur.
Dalam khutbanya ini juga gubernur berdoa yang diamini ribuan jamaan tentang kesejahteraan dan kemajuan bagi masyarakat serta dijauhkan dari segala bencana untuk Maluku dan Indonesia. Shalat Idul Fitri di Masjid Raya Al-Fatah Ambon ini juga dihadiri, Pangdam 16 Pattimura Mayjen Doni Monardo, Kapolda Maluku Irjen Pol Deden Juhara dan Komandan Lantamal IX Ambon Laksamana Pertama Nur Singgih Prihartono serta pejabat lainnya.
Usai shalat, para jamaah bersalam salaman dan saling memaafkan. Walikota Ambon Richard Louhenapessy bersama Sekot Ambon, AG. Latuheru dan pejabat Pemkot Ambon bergama Kristen lainnya mendatangi Masjid Raya Al-Fatah Ambon, untuk berjabat tangan dengan jamaah.
Rombongan Walikota berjalan kaki dari Bali Kota Ambon menuju masjid Al-Fatah, sebelum pelaksanaan shalat digelar. Selama umat Islam menggelar shalat, Walikota bersama pejabatnya menunggu di sekitar kompleks masjid. Setelah shalat, Walikota kemudian menemui para jamaah dan gubernur untuk berjabat tangan. Pelaksanaan shalat juga mendapat pengawalan aparat Kepolisian dan TNI. (ADI)