Kapolres Janji Usut Kasus Penganiyaan Warga Kayeli di Gunung Botak

oleh
oleh
Kapolres Buru AKBP Aditya B Satrio

TERASMALUKU.COM,-NAMLEA-Kapolres Pulau Buru AKBP Aditya Budi Satrio berjanji akan memproses kasus penganiayaan seorang warga adat Kayeli yang terjadi di Gunung Botak Kabupaten Buru. Ini disampaikan Kapolres saat menerima sejumlah warga adat yang dipimpin langsung Raja Kayeli Abdullah Wael di ruangan kerjanya, Rabu (18/4).

Kapolres menegaskan masalah tersebut harus diproses hukum sehingga ada efek jera serta upaya  penegakan hukum terhadap setiap tindakan kriminal yang sering terjadi di Gunung Botak. “Sudah ada laporan dari korban, kita akan memproses kasus ini. Tapi memang biasanya kasus (kriminal) yang terjadi di Gunung Botak diselesaikan secara kekeluargaan diantara mereka, nanti kita lihat perkembanganya,” kata Kapolres.

Kapolres meminta warga untuk tidak terprovokasi dan melakukan tindakan yang bisa memicu masalah baru di Gunung Botak. Warga adat yang dipimpin Raja Abdulah Wael dan juga  didampingi Ketua LSM Parlemen Jalanan, Kabupaten Buru, Ruslan Soamole menemui Kapolres untuk  mempertanyakan penanganan kasus penganiayaan seorang warga Kayeli, Iwan Tarmun di kawasan Gunung Botak pada Sabtu (14/4).

Pemukulan tersebut sempat memicu aksi pembakaran tenda milik Tony Batwael penambang ilegal di Gunung Botak, serta aksi balas pembakaran tenda milik warga Kayeli. Gunung Botak merupakan wilayah adat  Negeri Kayeli. Dihadapan Kapolres, Raja Kayeli Abdullah Wael meminta agar polisi dapat memproses kasus penganiayaan terhadap warganya itu dan segera menangkap pelaku untuk diproses sesuai hukum yang berlaku. “Kedatangan kami kesini ingin meminta agar pelaku penganiayaan dapat ditangkap dan diproses hukum,”kata Abdullah Wael.

Warga adat ini meminta agar polisi bersikap transparan dan segera mengusut tuntas kasus tersebut sehingga ada rasa keadilan bagi keluarga korban. Mereka juga mempertanyakan sejauhmana penanganan kasus tersebut karena hingga saat ini mereka menilai belum  ada  langkah serius oleh Polres Buru.

“Kasus ini sudah resmi dilaporkan, namun penanganannya tidak berjalan maksimal sehingga kami menanyakannya langsung kepada Bapak Kapolres sudah sejauh mana penanganannya,”kata Ruslan Soamole. Dia pun berjanji pihaknya akan terus mengawal penanganan kasus tersebut hingga kasus pengeroyokan tersebut tuntas di pengadilan,”Kita akan kawal hingga tuntas,”tegasnya.

Selain menanyakan penanganan kasus pengeroyokan terhadap Iwan Tarmun, warga adat ini juga menanyakan soal sejumlah masalah lainnya yang terjadi di Gunung Botak termasuk maraknya peredaran mercuri dan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dipasok secara bebas ke kawasan tambang illegal tersebut.

Terkait masalah itu, Kapolres juga berjanji akan mengusut kasus peredaran merkuri dan BBM bersubsidi di Gunung Botak Pulau Buru. Sebelum mendatangi Kapolres, warga adat Kayeli ini juga mendatangi markas kompi Brimob di Namlea yang hanya berjarak beberapa meter dari Polres setempat.(ADI)

No More Posts Available.

No more pages to load.