TERASMALUKU.COM,AMBON,-Persoalan tunda layanan kepada pasien BPJS dan akreditasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M Haulussy sampai ke telinga Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Orno. Dalam rapat terbuka Senin (6/5/2019), dia mendesak pihak rumah sakit membenahi kesejahteraan tenaga medis dan kesehatan.
Rapat berlangsung sejak sekitar pukul 10.00 di ruang rapat nomor 09 lantai 2 RSUD Dr. M Haulussy Ambon. Orno menyebut kabar pasien BPJS keluhkan layanan rumah sakit perlu dicarikan jalan keluar.
Dia meyakni itu erat kaitannya dengan kesejahteraan karyawan. “Indikator kesejahteraan ini soal kinerja. Kami cari hambatannya apa. Bukan keselahan,” ungkap dia usai rapat bersama Kadis Kesehatan Provinsi, Direktur Rumah Sakit dan petugas terkait, Senin (6/5/2019).
Dalam rapat itu, dia memaparkan temuan di lapangan yang jadi penghambat lambannya pengurusan akreditasi. Yakni sarana prasarana yang terbatas. Seperti peralatan medis, fasilitas penunjang pelayanan dan tenaga kesehatan (nakes). Menurutnya RSUD masih perlu menambah berbagai kebutuhan pelayanan. Apalagi statusnya merupakan rumah sakit rujukan daerah milik pemerintah. Beban pelayanan yang diberikan amat besar.

Selain itu kesejahteraan dan sumber daya manusia yang juga perlu ditambah. “Iya SDM-nya kurang. Ini semua untuk menambah kualitas pelayanan rumah sakit,” lanjut Orno.
Dalam rapat selama dua jam lebih itu, pihaknya mendesak rumkit untuk mempercepat pembenahan dan kualitas layanan mereka. Meski begitu, suasana rapat berkesan cukup santai dengan berbagai cerita motivasi dari mantan bupati Maluku Barat Daya itu.
Soal persepsi masyarakat yang kadung buruk tentang RSUD Dr. M Haulussy, Orno tidak ambil pusing. Dia justru meminta pihak manajemen dan jajaran direksi untuk fokus pada akselerasi kesejahteraan karyawan.
Menurut dia salah satu hambatan lambannya kinerja, yakni SDM yang belum sepenuhnya sejahtera. Dia pun memberi pertimbangan solusi agar ada regulasi baru rumkit berlakukan potongan gaji karyawan yang dialokasikan bagi dana kesejahteraan mereka. (PRISKA BIRAHY)