TERASMALUKU.COM,-AMBON,-Kenaikan harga BBM serta pergeseran bahan bakar premium ke pertalite menuai pro dan kontra. Salah satu imbasnya pada tarif angkot. Ada yang menilai itu cukup berat tapi di lain sisi kenaikan tarif sedikit banyak menambah penghasilan sopir angkut.
Pertamina sebagai satu satunya penyuplai bahan bakar menyatakan pergeseran BBM ini tidak bisa dilihat untung rugi atau jangka pendek. Ada sejumlah alasan yang mendorong pergantian BBM termasuk bagi para sopir angkutan.
“Pergantian BBM ini jangan dilihat dalam hitungan jangka pendek. Ini berpengaruh pada mesin, sparepart. Dan cara kerjanya adiktif. Dia mendukung umur kendaraan,” ungkap Sales Area Manager Maluku PT Pertamina Patra Niaga SH C&T, Wilson Eddi Wijaya usai menyerahkan secara simbolis 1.000 paket bantuan untuk sopir kepada Walikota Ambon Richard Louhenapessy saat HUT Kota Ambon ke-446, Selasa (7/9/2021).
Dia menjelaskan bahan bakar lama akan berpengaruh pada mesin. Dengan bahan bakar baru, umur kendaraan jadi lebih lama, begitupun dengan waktu perawatan. “Bahan bakar yang baru juga minim emisi dan pembuangan ke udara,”lanjutnya.
Pergantian bahan bakar tersebut memang terlihat lebih mahal 20 persen dari harga BBM lama.
“2 kali lebih banyak dari premium. Harga sperpat lebih naik, lebih banyak oktan 88. Dengan kendaraan saat ini tidak memungkinkan lagi pakai premium,” imbuh Johan, dari Hiswana Migas.
Dia memastikan kenaikan harga BBM dan pergantian dari premium ke pertalite memberi jaminan jangka panjang, lebih hemat bagi pengusaha angkutan. (PRISKA BIRAHY)