TERASMALUKU.COM,-AMBON-Jeremias Gale, pemuda berusia 31 tahun ini terbaring lemas di ranjang Poliklinik KM. Leuser yang berada di Dek 6 setelah berhasil diselamatkan atas percobaan bunuh diri dengan cara loncat ke laut.

Pemuda asal NTT ini melakukan percobaan bunuh diri dengan cara loncat dari dek 6 KM. Leuser saat kapal milik PT. Pelni Persero ini tengah berlayar masuki perairan Pulau Ambon, Senin (24/1/2022) siang.
BACA JUGA : Seorang Penumpang KM. Leuser Terjun ke Laut di Tanjung Allang
Ditemui di ruang Poliklinik, korban yang kenakan baju kaos dan celana pendek itu hanya bisa terbaring lemas sambil menundukkan kepala yang dirapatkan dengan bantal.
Kepada terasmaluku.com, korban mengaku kondisinya masih lemas. “Iya masih lemas,”jawabnya pelan sementara dua orang temannya berdiri menemani korban.
Korban juga mengaku spontan loncat ke laut, tapi tidak menepis jika dia punya masalah dengan pekerjaannya di Timika, Papua. “Tidak tahu (alasan loncat), mau loncat saja begitu,”sambung dia saat diajak bicara.
Di Timika, korban mengaku kerja mengurus dokumen-dokumen sertifikat. Namun dia enggan melanjutkan percakapan lebih jauh karena mengatakan kondisinya masih lemas.
Manager Operasional PT. Pelni Cabang Ambon, Muhammad Assagaff mengatakan, karena kondisi korban masih lemas dan depresi, dia ditempatkan di Poliklinik KM. Leuser.”Kondisinya stabil tapi ada depresi sedikit,”kata Assagaf saat diwawnacarai di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon usai meninjau korban di Klinik KM. Leuser Senin petang.
BACA JUGA : Gara-gara Penumpang Loncat ke Laut, KM. Leuser Dua Jam Terlambat Tiba di Pelabuhan Ambon
Hal senada juga disampaikan Kapolsek KPYS Ambon, Iptu Burhanudin Surya Muhammad. “Yang bersangkutan kondisi badannya karena efek jatuh tadi masih sakit, kita istirahatkan di poliklinik,”kata Kapolsek saat diawancarai di Klinik KM. Leuser.
Korban rencananya tetap diperbolehkan ikut berlayar dengan KM. Leuser hingga pelabuhan Tujuan, Pelabuhan Labuan Bajo, NTT dengan catatan membuat surat pernyataan dan dikawal petugas kapal selama sisa tiga hari perjalanan nanti. (Ruzady)