Ketua Bawaslu Maluku, Astuti Usman : Integritas Adalah Harga Diri Jangan Sampai Tergadaikan  

oleh
oleh
Ketua Bawaslu Maluku, Astuti Usman/ Marasabessy, SH, MH. (Kanan)

TERASMALUKU.COM,- Jarang kita menemukan seseorang yang berani menulis status atau tagline dirinya secara terbuka dan mengklaim bahwa dirinya independen atau memiliki integritas.

Banyak orang apalagi yang berpredikat pejabat publik berada di area abu-abu untuk menempelkan cap tertentu pada dirinya. Banyak pula yang memilih untuk mengikuti arus kuat kepentingan agar tak mudah tersingkir atau tidak masuk pada gerbong tertentu.

Hal ini mungkin sudah lazim bagi pikiran umum dan kebiasaan di kalangan elit politik atau pemangku kepentingan. Mereka yang memilih warna tertentu sudah pasti akan menjadi pengikut setia. Atau bisa jadi memilih menjadi bunglon agar bisa diterima semua pihak.

Bisa jadi atas nama suku, agama, marga atau kepentingan ekonomi.

Tapi hal ini tidak terjadi pada Astuti Usman, perempuan kelahiran 12 April 1976 ini cenderung menjadi sosok yang menempelkan tagline pada dirinya. Buka saja profil whassapnya, kalian akan menemukan tagline yang cukup keras. ‘’Integritas adalah harga diri jangan sampai tergadaikan.’’ Begitu cap yang ia tempelkan pada status profil whassapnya itu.

Jangan heran hal ini ia declared atau perjelas bukan karena Astuti hanya perempuan biasa atau seorang ibu rumah tangga yang tak bersinggungan dengan khalayak. ” Ya harus saya declared karena ini soal jabatan,” jelasnya pada jurnalis Terasmaluku.com, saat bertandang ke studio, awal Maret 2022.

Astuti menempelkan status tersebut karena berkaitan dengan jabatannya yang cukup rentan bagi dirinya. Astuti Usman/ Marasabessy adalah seorang Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Maluku.

Jabatan ini memang bukan gampang, bagi Astuti amanah jabatan tentu terkait dalam setiap nafas yang ia hirup, setiap langkah kaki, setiap suapan makanan yang ia telan dan setiap tetes keringat yang ia kucurkan. Lebih nyata lagi tentu terkait  jejak rekam perjalanan karir yang ia bangun.

Tuti begitu ia kerap disapa, memulai karir sebagai penyelenggara pemilu dari bawah. Dari tingkat KPPS, Panwaslu, KPU kabupaten hingga akhirnya menduduki posisi sebagai Ketua Bawaslu di Provinsi Maluku.

Sebagai sosok perempuan aktif yang bersuamikan Nasit Marasabessy, seorang guru ini, Astuti dianggap beruntung memiliki support system yang luarbiasa mendukung. Mungkin karena meski ia aktif di ruang publik namun ruang domestik tak pernah ia abaikan.

”Kodrati perempuan memang hanyalah soal melahirkan, menyusui dan melindungi anak-anak, ”kata Tuti. Namun sebagai sosok perempuan apalagi ia adalah perempuan yang memiliki multitalenta tentu tak mudah hanya berkiprah di ruang domestik belaka.

Itu sebab Astuti, lulusan magister hukum ini menjadikan dirinya contoh dan panutan putra-putrinya juga perempuan muda lain agar tetap memaksimalkan dirinya dalam keilmuan maupun dalam keimanannya.

”Sebab berada di ruang publik memiliki tantangan keras yang harus dihadapi secara keilmuan dan keimanan. Integritas adalah soal iman dan intelektualitas adalah soal ilmu,” tuturnya.

Makanya sebagai Ketua Bawaslu, integritasnya terus diuji. Memilah antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.

Jadi tak heran jika ia berani memasang tagline, integritas adalah harga diri.

Salute padamu Astuti. (Insany)

No More Posts Available.

No more pages to load.