TERASMALUKU.COM,-Pemerintah Desa Watuwey, Kecamatan Dawera-Dawelor Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Provinsi Maluku telah mengeluarkan imbauan kepada ratusan warganya untuk kembali ke desa setelah gempa bumi tektonik magnitudo 7.5 pada Selasa, (10/1/2023) dinihari pukul 02:47:34 WIT.
“Kita sudah memberikan imbauan lewat Pemdes kepada warga boleh turun tetapi minimal tetap waspada meski pun sudah tidak ada ancaman tsunami,” kata Kepala desa Watuwey, Erlely Wardulianus yang dihubungi dari Ambon, Jumat (13/1/2023).
Dari imbauan pemdes tersebut, sudah ada sebagian warga yang meninggalkan lokasi pengungsian mereka di Gunung Erola ke desa Watuwey sambil membawa kasur dan peralatan lainnya.
“Namun, terjadinya dua kali gempa susulan yang kecil sejak hari kemarin meski pun tidak semua warga merasakan getarannya, namun mereka tetap waspada dan ada yang kembali ke gunung,” ujarnya.
Menurut dia, saat terjadi gempa bumi tektonik M7,5 pada Selasa, (10/1/2023), sekitar 90-an persen warga Desa Watuwey yang merasa trauma ditambah sejumlah warga Nurnyaman yang merupakan desa tetangga sama-sama mengungsi ke gunung.
“Sejumlah warga Desa Nurnyaman ini berada di Watuwey untuk urusan kesehatan,” ucapnya.
Menyangkut penyaluran bantuan tanggap darurat dari Pemprov Maluku yang diangkut dengan kapal perintis, Erlely menyatakan sekitar tiga hari akan tiba di Kecamatan Dawera-Dawelor.
“Kapal perintis yang mengangkut bantuan kemanusiaan ini dijadwalkan tiba hari Senin (16/1/2023),” ujarnya.
Kepala BPBD Provinsi Maluku, Ismail Usemahu sebelumnya mengatakan Pemprov telah mengirimkan bantuan tanggap darurat berupa dua ton beras, selimut, dan obat-obatan ke Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten MBD yang merupakan wilayah terdampak gempa bumi M7,5.
Pewarta : Daniel Leonard/Antara
Editor : Erafzon Saptiyulda AS
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow.