TERASMALUKU.COM,MBD, – Aktivitas warga di kota Tiakur Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) nyaris sepi. Selama seminggu terjadi kelangkaan BBM. Aktifivast perkantoran, pasar, sekolah hingga proses ibadah terganggu lantaran tidak ada BBM.
Kondisi ini berlangsung sejak Senin 19 Februari 2024 saat ada antrian panjang kendaraan roda dan dan roda empat juga para nelayan di SPBU Sumber Mas Moa.
Dalam sebuah video amatir warga, terlihat antrian panjang mengekor hingga ratusan kendaraan. Terdapat lima SPBU di Kota Tiakur. Namun, hanya satu yang melayani penjualan BBM. Sedangkan empat lainnya tutup.
Dari pantauan di lapangan, tidak banyak kendaraan yang lalu lalang sejak Kamis hingga Senin. Di salah satu pom bensin yang juga satu-satunya yang menjual bensin di Kota Tiakur itu, sempat ada antrian beberapa kendaraaan. Namun itu tak berlangsung lama setelah mereka sadar bahwa tidak ada satupun minyak yang ready stock.
“Katong antri sa, jang sampai hari ini (Jumat) minyak masuk. Tapi minyak belum ada ini. Mau pi pasar seng bisa,” aku salah seorang pengendara yang antri pada Jumat, 23 Februari 2024. Sementara SPBU tampak lengang bahkan tak ada satupun petugas di situ.
Di Pasar Rakyat Kalwedo juga tak jauh beda. Beberapa penjual yang ditanyai mengaku kekosongan bensin di kota menyulitkan distribusi dan transportasi sayur-sayuran segar.
Suplai sayur di Kota Tiakur rerata berasal dari daerah-daerah di Moa Timur seperti Toun, Kiera, Moain, Tounwawan, Poliu, Weet, Moa Tengah, Syota, Klis. Tak ada pilihan. Mereka terpaksa mengandalakan stok bensin yang terbatas.
Sementara jarak dari daerah-daerah penyuplai itu berkisar 30 kilometer ke Pasar Rakyat Kalwedo, Kota Tiakur. Yang bertahan adalah mereka yang masih memiliki stok BBM atau yang tinggal dekat dengan pasar.
Hal miris juga dialami para nelayan yang tak banyak yang berjualan lantaran kondisi kelangkaan BBM. Sedangkan warga yang biasanya pergi melaut pun urung turun ke laut. kondisi itu terpantau bertahan hingga Minggu, (25/2/2024).
Ketiadaan BBM juga berdampak pada proses peribadatan. Dari informasi yang diperoleh, sebagian warga yang tinggal jauh dari gereja, beribdah secara daring.
“Ini di grup whatsapp pelayan gereja ada arahan untuk ibadah online. Seng ada bensin katong mau pi gereja bagemana (bagaimana)” ucap salah seorang ibu rumah tangga, Poppy, warga jemaat GPM Wakarleli Kota Tiakur yang tinggal di sekitar kampung babar.
Jarak dari rumahnya ke gereja sekitar 7 kilomter. Ibu dua anak itu pun urung ke gereja dan malah melewatkan waktu ibadah lantaran ketiadaan bensi dan paket data.
Kondisi yang nyaris surupa namun lebih miris adalah para pedagang kelapa di pasar. Dari pantauan wartawan, mereka mengaku tidak akan berjualan jika tidak solar.
“Seng ada minyak untuk kasi menyala mesin parut. Kelapa ada tapi seng bisa parut di mesin. Esok kalau bensin belum ada katong seng bajual,” ucap Bety penjual kelapa di pasar Rakyat Kalwedo.
Informasi lain juga datang dari para guru sekolah dasar (SD) yang memberi pemberitahuan melalui grup whatsapp kepada orang tua murid terkait persekolahan esok Senin, 26 Februari 2024.
Pada salah satu grup whatsapp SD Negeri 2 Kampung Babar, menginstruksi kepada para siswa yang tinggal jauh dari sekolah untu tidak perlu hadir mengikuti proses belajar. Berikut kutipan isi chat antara guru wali kelas pada grup sekolah;
“Selamat sore menjelang malam bapa ibu orang tua murid. Info besok anak-anak libur karena masalah BBM untuk itu besok libur sampai ada pemberitahuan di grup. Bagi ornag tua siswa di jasira Tiakur, PLN, dan Wakarlely kalau sudah ada minyak di Tiakur bapa ibu mohon antri tempo biar dapat minyak.
“Belum ada minyak yang masuk di Tiakur, informasi hari selasa baru ada minyak,”, “Yang di Tiakur, PLN, kalau belum ada minyak esok libur saja, dan tetap belajar di rumah. Tapi kampung babar tetap sekolah seperti biasa. Bapak ibu ini perintah dari kepsek dan kepala dinas.
Penulis : Editor