TERASMALUKU.COM,-AMBON-Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku menjadikan Program Studi (Prodi) Gizi untuk membantu pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia, khususnya di wilayah timur.
“Ini adalah langkah besar, namun juga menuntut peningkatan kapasitas dosen serta penguatan sarana dan prasarana,” kata Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakbessy di Ambon, Senin (4/8/2025).
Ha itu dikatakannya setelah menerima Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI Nomor 613/B/O/2025, tentang Izin Pembukaan Prodi Gizi di kampus biru tersebut.
Menurutnya dengan kehadiran Prodi Gizi ini memberikan dampak strategis bagi pengembangan universitas dan pembangunan sumber daya manusia di Maluku.
“Jika proses izin lanjutan berjalan lancar, kami menargetkan penerimaan mahasiswa baru untuk Prodi Gizi dimulai tahun depan,” ujarnya.
Upaya itu ditempuh karena mengacu pada hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, dimana prevalensi stunting di Maluku masih berada pada angka 25,8 persen, atau di atas rata-rata nasional yang berada pada kisaran 21,5 persen.
Angka tersebut menunjukkan bahwa satu dari empat anak di Maluku mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis.
Oleh sebab itu kehadiran Prodi Gizi Unpatti dinilai menjadi langkah konkret dalam mengatasi gangguan pertumbuhan atau stunting bagi anak akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka panjang.
“Ini menjadi tantangan serius, dan Prodi Gizi diharapkan hadir sebagai pusat pendidikan dan riset yang mampu menjawab persoalan stunting secara holistik,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XII, Dr Jantje Eduard Lekatompessy menyampaikan bahwa penambahan program studi di lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi merupakan indikator positif atas kemajuan institusi.
“Dengan hadirnya Prodi Gizi, kini terdapat empat program studi bidang kesehatan di Unpatti. Ini adalah kemajuan signifikan dan menjadi kontribusi nyata terhadap pembangunan kesehatan masyarakat, terutama dalam penanggulangan stunting,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk sekolah-sekolah seperti SMK Kesehatan dan SMA, untuk meningkatkan minat dan jumlah pendaftar sejak awal.
Pewarta : Ode Dedy Lion Abdul Azis/Antara
Editor : Nurul Hayat
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow