Nelayan Dusun Jarukin Kabupaten Aru Temukan Bayi Hiu Bermata Satu

oleh
Hiu mata satu yang telah dikeringkan warga, (20/20) FOTO: Dadang Patty

TERASMALUKU.COM,-AMBON – Warga Dusun Jarukin, Desa Maekor, Kecamatan Aru Selatan Utara, Kabupaten Kepulauan Aru dihebohkan dengan penemuan seekor bayi hiu bermata satu.

Penemuan bayi hiu bermata satu ini menggegerkan warga setempat sehingga ramai-ramai datangi rumah nelayan yang menemukannya.

Dikatakan Dadang Patty, bayi hiu bermata satu ini ditemukan oleh mertuanya, Juman Selfara yang berprofesi sebagai seorang nelayan pada 11 Oktober lalu.

Saat itu, cerita Dadang, mertuanya pergi menjaring udang. Namun, ada seekor induk hiu yang tersangkut di jaring tersebut.

Setelah mertuanya pulang, induk hiu ini dibelah perutnya dan ditemukan empat bayi hiu. Hanya saja, empat bayi hiu ini kondisinya normal.

Tiba-tiba, ada seorang anak kecil yang tengah menyaksikan mertuanya membelah perut induk hiu itu mengatakan kalau ada satu lagi bayi hiu yang masih di dalam perut induk hiu.

“Anak kecil ini dia bilang tete (kakek) ada satu lai (lagi) di dalam (perut). Beta (saya) punya mertua bilang anak kecil itu sudah tidak ada lagi. Tapi anak kecil ini bilang kalau dia ada lihat satu lagi bayi hiu yang masih di dalam perut (induk hiu). Lalu mertua ini kasi masuk tangan lagi ternyata benar ada satu ekor lagi bayi hiu tapi matanya satu dan kepalanya juga berbeda,”jelasnya kepada Terasmaluku.com via seluler Selasa (20/10/2020).

Saat ditemukan itu, lanjut Dadang, bayi hiu bermata satu itu dalam kondisi mati. Karena penasaran terhaap informasi ini, lanjut Dadang, banyak warga yang datangi rumahnya untuk melihat fenomena yang tak biasa itu. “Iya, banyak yang datang lihat karena sudah tersebar juga di media sosial (Facebook),”sambungnya.

Diakuinya, bayi hiu bermata satu ini baru pertama kali ditemukan di Kepulauan Aru. Saat ini, sambung Dadang, bayi hiu tersebut sudah dikeringkan melalui proses dijemur.

BACA JUGA :  Guru di SBT Wajib Divaksin, Yang Tidak Mau Dana Tunjungan Sertifikasi Tidak Cair

Sejauh ini lanjut dia, dari Dinas terkait maupun pihak peneliti juga belum ada yang datang melakukan pengecekan lebih lanjut terkait fenomena yang tak biasa itu. “Sejauh ini belum ada yang datang untk teliti kenapa bisa begitu,”tandasnya. (RUZADY ADJIS)

No More Posts Available.

No more pages to load.