Unpatti Ambon Edukasi Pembuatan Pangan Lokal Untuk Diversifikasi

oleh
Penulis: Rilis  |  Editor: Redaksi
Edukasi pengolahan sumber pangan lokal untuk diversifikasi pangan di Unpatti. ANTARA/Dedy Azis

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku mengedukasi mahasiswa tentang pembuatan pangan lokal sebagai upaya kontribusi dalam diversifikasi pangan di daerah itu.

“Kampus terus mendorong pengembangan inovasi berbasis potensi daerah dengan melatih mahasiswa dalam pembuatan pangan lokal yang bernilai ekonomi,” kata Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy di Ambon, Kamis (13/11/2025).

Ia melanjutkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen kampus untuk memperkuat ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat Maluku melalui pemanfaatan bahan pangan lokal.

Menurutnya, Maluku memiliki potensi besar dalam sektor pangan lokal seperti singkong, pisang, sagu, jagung, dan umbi-umbian yang belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengolah bahan pangan tersebut menjadi produk bernilai tambah yang dapat mendukung perekonomian masyarakat.

Dirinya mengatakan, pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk membangun kemandirian pangan serta menumbuhkan jiwa wirausaha mahasiswa.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga mampu berinovasi dan menciptakan produk pangan yang sehat, bernilai jual, dan berbasis kearifan lokal,” tuturnya.

Disamping itu kata dia, pelatihan ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mengasah kreativitas dan keterampilan dalam mengolah pangan lokal secara modern, sehat, dan inovatif.

Salah satu pengembangan yang dilakukan yakni inovasi tumbuhan endemik hotong menjadi berbagai produk olahan pangan sebagai upaya ketahanan dan diversifikasi pangan.

Sebelum diolah menjadi berbagai kudapan, hotong diproses terlebih dahulu dengan cara ditumbuk atau digiling untuk memisahkan antara kulit dan bulirnya.

Setelah itu hotong dijadikan tepung, dalam prosesnya untuk sampai menjadi tepung diperlukan pengeringan, penyosohan, pemisahan, penepungan dan pengayakan.

Dari adonan tepung inilah hotong baru bisa dikembangkan menjadi mi dan berbagai macam kue. Cara pembuatannya pun seperti menggunakan tepung biasa pada umumnya.

Hotong sendiri memiliki kandungan gizi yang baik untuk dikonsumsi dengan kandungan karbohidrat 84,2 persen, protein 10,7 persen, lemak 3,3 persen, serat kasar 1,4 persen.

Prof Freddy menambahkan, kegiatan seperti ini sejalan dengan visi Unpatti sebagai perguruan tinggi yang berdaya saing global namun berakar kuat pada potensi daerah.

“Pemberdayaan berbasis pangan lokal adalah salah satu cara Unpatti menyiapkan generasi muda yang peduli terhadap ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat Maluku,” tandasnya.

Pewarta : Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor : Triono Subagyo

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow

No More Posts Available.

No more pages to load.