TERASMALUKU.COM,-AMBON-Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon memperkuat upaya pencegahan dan penindakan plagiarisme pada karya ilmiah dosen dan mahasiswa melalui penerapan sistem dan standar integritas akademik yang lebih ketat.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unpatti Dr Estevanus K. Huliselan, di Ambon, Rabu (26/11/2025), menjelaskan bahwa peningkatan kualitas publikasi ilmiah, baik nasional maupun internasional menuntut setiap karya bebas dari unsur plagiarisme.
“Untuk publikasi internasional, prosesnya sangat panjang. Dewan redaksi yang berwenang mengecek dan menilai apakah suatu karya mengandung unsur plagiarisme atau tidak. Sementara untuk buku, domainnya berada pada penerbit sebagai penanggung jawab kualitas naskah,” ujarnya.
Sejalan dengan peningkatan tuntutan integritas ilmiah, Unpatti pada akhir tahun ini membentuk Tim Penegakan Integritas Akademik yang bertugas melakukan skrining terhadap seluruh karya ilmiah di tingkat universitas. Tim ini memiliki kewenangan menilai karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk proses kenaikan jabatan fungsional dosen dan pemenuhan kriteria akademik lainnya.
“Kewenangan ini kemudian kami turunkan ke tingkat fakultas dan program studi melalui penerbitan SK Rektor tentang Tim Integritas Karya Ilmiah Dosen. Semua karya yang diajukan untuk kepentingan akademik diwajibkan melalui proses skrining awal,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga mewajibkan penggunaan perangkat lunak iThenticate sebagai alat utama pemeriksaan kemiripan dokumen. Perangkat ini menjadi standar untuk menentukan tingkat kesesuaian dan memastikan karya ilmiah bebas dari plagiarisme sebelum diajukan untuk publikasi atau kenaikan jabatan.
“Untuk menduduki jabatan struktural maupun mengajukan kenaikan jabatan fungsional, setiap karya harus melalui skrining plagiarisme menggunakan iThenticate. Ini menjadi tools resmi universitas,” tambahnya.
Ia memastikan bahwa Unpatti telah membangun seluruh infrastruktur pendukung, mulai dari regulasi, standar operasional prosedur (SOP), hingga sistem digital yang menunjang proses pemeriksaan integritas akademik.
“Kami sudah menyiapkan semuanya: infrastruktur, SK, SOP dari rektor, serta sistem pendukungnya. Ini bagian dari komitmen Unpatti menuju tata kelola akademik yang lebih profesional dan berintegritas,” tegas Huliselan.
Dengan penguatan sistem antiplagiarisme ini, Unpatti menargetkan terciptanya ekosistem akademik yang bersih, kredibel, dan mampu mendorong peningkatan kualitas publikasi ilmiah di tingkat nasional maupun internasional.
Selain memperkuat regulasi dan sistem penegakan integritas akademik, Unpatti juga telah mengembangkan berbagai platform digital LPPM yang terintegrasi untuk mendukung tata kelola penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Beberapa sistem digital yang dikembangkan yakni Sistem Informasi LPPM untuk layanan penelitian dan pengabdian (Silintas), Sistem pendataan dan pelaporan kegiatan nasional (Siratnas), Sistem kinerja dosen terkait publikasi dan aktivitas tridarma (Sikerja), Sistem penilaian dan administrasi tugas akhir (Sikat) hiingga sistem pengaduan dan repositori LPPM
Pewarta : Ode Dedy Lion Abdul Azis/Antara
Editor : Bambang Sutopo Hadi
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow









