AMO-Unpatti Dukung Skema Sound of Green

oleh
oleh
Ambon Music Office (AMO) berkolaborasi dengan Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Unpatti) mendukung skema Sound of Green (SoG). FOTO : ISTIMEWA ANTARA

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Pihak Ambon Music Office (AMO) berkolaborasi dengan Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon mendukung skema Sound of Green (SoG).

Direktur AMO, Ronny Loppies di Ambon, Selasa (11/8/2020)  menyatakan Sound of Green merupakan program AMO yang telah berjalan sejak awal 2019, dengan melibatkan beberapa pihak, baik akademisi maupun komunitas musik di Desa Tuni dan Amahusu Kota Ambon sebagai desa sasaran. “Prograk SoG merupakan upaya melestarikan musik tradisi dengan melibatkan akademisi dan komunitas musik,” katanya.

Dia mengatakan kolaborasi diawali dengan melaksanakan diskusi virtual denga topik bambu potensial Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) untuk musik dan produk inovatif lainnya.

Diskusi virtual akan menghadirkan narasumber Rohny S. Maail dari Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Unpatti yang memiliki keahlian pada bio-composite materials dan pengolahan HHBK dipandu Reintje Alfons sebagai pakar musik bambu dengan komunitas musik Maluku Bamboowind Orchestra.

Dia mengakui kelestarian lingkungan berbasis musik merupakan tindakan nyata kolaborasi pentaheliks dalam menjawab tantangan dunia yang dibuat dalam skema besar Sustainable Developents Goals (SDGs) 2030 dan implementasi dari New Urban Agenda.

Kota Ambon sebagai kota kreatif berbasis musik, tidak terbatas hanya pada pemikiran kemampuan bermusik tetapi ada dampak yang besar sebagai “multiplier effects” dari kota kreatif yang mampu mempertahankan keberlanjutan kehidupan di darat dan upaya mengurangi emisi karbon.

Konservasi hutan bambu sebagai bahan baku pembuatan alat musik akan semakin berkurang dalam luasan dan jenis individu.”Upaya ini jika tidak cepat dilakukan maka tipe Kota Ambon yang berbukit-bukit kecil dengan tingkat kelerengan di atas 40 persen sangat membahayakan ekosistem alam tetapi juga ekosistem musik pada sebuah kota musik dunia,” ujarnya.

BACA JUGA :  Curah Hujan Tinggi, Ini Wilayah Malteng Yang Terdampak Bencana Alam

Pelaksana Tugas Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Unpatti Rohny Maail mengatakan kerja sama dengan Jurusan Kehutanan terletak pada kemampuan akademik dan keilmuan yang sanggup menjawab kebutuhan Kota Ambon melalui peningkatan kemampuan penggunaan teknologi dan kreativitas, baik tingkatan mahasiswa maupun dosen pada isu terkini.

Laboratorium atau unit usaha mebel dan kreasi kayu Jurusan Kehutanan sebagai unit kerja dan beberapa laboratorium lainnya sementara dikembangkan dan dikolaborasikan dengan AMO dengan memproduksi berbagai kebutuhan berupa furnitur dan cenderamata menggunakan ikon Ambon City of Music dan menganalisis secara keilmuan bahan baku bambu

Kerja sama juga telah dilakukan sebelumnya dengan Balai Pengelolaan DAS Maluku (BPDAS) dengan melakukan pengukuran lahan yang perlu direhabilitasi menggunakan tanaman bambu di Dusun Tuni dan desa sekitarnya yang juga lahan milik anggota MBO.

Masyarakat akan dilibatkan mulai dari mencari bibit tanaman sampai dengan menanam dan memanen dengan dukungan BPDAS yang memiliki program tersebut.

“Masyarakat secara sukarela telah menyediakan lahan tidur untuk ditanami tanaman bambu. Partisipasi masyarakat dengan musik sebagai daya dorong atau lokomotif akan mampu berdampak pada ekonomi masyarakat, ” katanya.

(Pewarta : Penina Fiolana Mayaut/Antara)

No More Posts Available.

No more pages to load.