TERASMALUKU.COM,AMBON,- Sepekan usai harga bawang putih selangit, hari ini harga terpantau turun. Baput yang semula mencapai Rp 80.000 perkilogram saat ini di tingkat pengecer seharga Rp 50.000 perkilogram.
Harga baput yang dijanjikan staf ahli Kemendag RI turun mulai terealisasi. Baput sempat kosong pada agen-agen besar di Kota Ambon. Pedagang kecil yang menjual eceran pun terpaksa menaikan harga sepekan belakangan.
Pasalnya pemerintah pusat sementara menunggu kedatangan baput import dari Tiongkok. Namun saat ini warga Ambon bisa sedikit lega sebab harga baput yang tadinya mencekik mulai longgar.
Sebanyak hampir dua kontainer baput masuk di Ambon. Pedagang pun kembali menyesuaikan harga jual di pasar. “Katong sudah masuk 11,8 ton yang impor dari Tiongkok. Harga sudah mulai baik,” ucap Plt Kepala PDM Disperindag Provinsi Maluku, Polly Jamlean.
Menurutnya kedatangan belasan ton baput itu untuk menambah stok kebutuhan warga serta mereadam harga pasar yang melambung tinggi.
Darai pantauan di lapangan harga bawang putih pada sebagian penjual berkisar pada Rp 50.000 hingga Rp 55.000 perkilogram. Harga itu merupakan harga jual teranyar setelah ada kedatangan baput impor Tiongkok yang masuk ke Ambon.
Polly menambahkan jumlah itu masih akan ditambah lagi kedatangan baput sebanyak dua kontainer jelang lebaran untuk mengantisipasi lonjakan harga.
“Akan ada dua kontainer lagi masuk 15 ton untuk kebutuhan bawang putih di Maluku,” lanjutnya. Meski begitu temuan di lapangan masih ada beberapa pedagang yang mejual baput seharga Rp 70.000.
para pedagang mengaku itu merupakan penjualan sisa bawang yang pertama sebelum kedatangan bawag impor. “Ini katong kasih habis stok bawang saja yang sebelumnya. Bukan bawnag yang baru,” aku Raudah pedagang baput di Pasar Mardika Ambon.
Kebijakan impor bawang ini diharapkan mampu menakan harga jual bawang di sejumlah kota yang kian memerah. (PRISKA BIRAHY)