TERASMALUKU.COM,AMBON, – Hilal atau bulan baru belum terlihat dari pemantauan di komplek Karang Panjang, Kota Ambon, Jumat (22/5/2020) sore.
Pihak Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku bakal melaporkan hasil pantauan ke Kementerian Agama untuk dilakukan sidang isbat. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Bina Masyarakat Islam, Muhammad Rusdy Latuconsina usai memantau hilal di Karang Panjang.“Pantau hilal 1 Syawal 1441 Hijriah lokasi pantau di Karang Panjang. hasil pemantaun kita, tinggi hilal tidak terlihat masih di bawah ufuk,” terang Rusdy.
Salah satu alasannya, Kondisi cuaca di Ambon yang berawan dan hujan intensitas sedang. Dari pantauan menggunakan Teleskop Hilal Vixen Sphinx SXD-2 cukup sulit untuk melihat datangnya bulan baru.
Rusdy menyatakan dari hasil pantauan bersama BMKG Ambon itu akan dilaporkan ke kementerian agama pusat. Hal ini bakal menjadi bahan untuk pelaksanaan sidang isbat. “Nanti laporan yang sama juga akan diterima dari berbagai daerah buat siding isbat. Untuk penentuan 1 Syawal apakah esok atau minggu,” lanjut Rusdy. Besar kemungkinan, kata Rusy bulan baru akan jatuh pada hari Minggu 24 Mei 2020.
Lebih rinci Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Kota Ambon Andi Azhar Rusdin memberikan penjelasan hasil pantauan hilal 1 Syawal tahun ini. Ketinggian hila masih berada di bawah 2 derajat, yakni -4 derajat 45 menit 47 detik. Atau dengan kata lain posisi bulan masih berada di bawah matahari.
Berdasar letak kedudukan ini, diperkirakan posisi bulan baru akan muncul dua hari kedepan. “Bisa jadi Minggu. Tapi hasil ini kan akan dilapor untuk sidang isbat. Penentuna di sana,” kata Andi.
Mengutip dari kompas.id kriteria kemungkinan terlihat hilal di Indonesia menurut MABIMS (Menteri Agama Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura adalah sebagai berikut. Tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi minimal 3 derajat dan umum minimum 8 jam. (PRISKA BIRAHY)