Listrik di Banda Padam, Begini Penjelasan PLN

oleh
Warga di Pulau Neira, Kecamatan Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah gunakan penerangan lilin saat listrik padam Rabu (20/3/2024) malam. Foto : Istimewa

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Listrik di Pulau Neira, ibukota Kecamatan Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah padam lagi Rabu (20/3/2024). Warga masyarakat kembali geram dengan kondisi ini.

Sejak Rabu pagi hingga malam, kata warga, listrik sudah tiga kali dipadamkan pihak PLN Banda.

“Tadi pagi mati (padam) dari jam 10, nyala jam 1 siang, sore mati jam 5 nyala setengah 7, jam 7 mati setengah 8 baru nyala lagi,”ungkap salah seorang warga via seluler Rabu malam.

Alhasil warga yang hendak makan selepas berbuka puasa dan shalat magrib pun terpaksa menundanya.

Potret saat listrik padam Rabu (20/3/2024) malam pada salah satu rumah warga di Neira, ibukota Kecamatan Banda.

Padahal, listrik sangat dibutuhkan warga, terlebih lagi di bulan suci ramadhan ini.

“Ini kan sudah sering terjadi, kalau bulan puasa, pasti lampu mati-mati (listrik padam) begini, sebenarnya ada masalah apa dengan itu mesin PLN, kan masyarakat jengkel juga kalau mati-mati lampu begini,”kesalnya.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Jaringan PLN Banda, Patrcik Haumasse mengatakan penyebab listrik padam Rabu siang karena ada pekerjaan emergency di pembangkit. Sementara untuk Rabu malam, penyebabnya salah satu mesin alami gangguan.

“Siang tadi kami ada pekerjaan emergency di pembangkit. Untuk malam ini tadi salah 1 mesin kami alami gangguan.
Sementara dalam proses penormalan kembali, saya sementara lagi di ruang mesin,”jawabnya via pesan singkat WhatApps pukul 17.40 WIT.

Terpisah, Kepala PLN Banda, Awath Mesfer menjelaskan penyebab listrik padam di Pulau Neira, Rabu pagi ini karena ada masyarakat yang tebang pohon lakukan pembersihan dan kenai kabel listrik.

Sehingga listrik dipadamkan agar petugas jaringan perbaiki kabel listrik yang terkena pohon tebangan warga. “Ketika dong (warga) pembersihan pohon itu tidak konfirmasi ke kita, itu yang dari pagi,”jelasnya dihubungi via seluler.

Sementara terkait listrik padam sore dan malam tadi, kata Awath lebih jauh, dikarenakan ada dua unit mesin pembangkit alami gangguan, alami trip atau lepas dari sistem.

“Mesin dalam kondisi operasi, tiba-tiba mesin itu dia stop, ketika mesin stop dia lepas beban-beban ke mesin lain, sehingga beban besar tadi dipikul mesin lain karena teransang akhirnya semua trip (lepas dari sistem) dan droop tiba-tiba,”terangnya.

Gangguan ini kata dia bukan disengaja tapi terjadi diluar kendali.

Menyinggung mengapa tidak dilakukan pengecekan dan pemeliharaan jauh-jauh hari sebelum ramadhan tiba, dia pastikan untuk kinerja di ULP Banda itu sudah sesuai.

Tapi tak dipungkirinya, ada mesin yang memang butuh pemeliharaan total dan ini sudah kita laporkan ke Ambon.

“Hanya Ambon ambil keputusan karena anggaran APBN jatuh di bulan Maret, baru bisa direalisasi pembelian material dan materialnya sudah ada. Tapi saya masih tendem, karena saya harus selesaikan dulu satu unit itu, kalau memang kondisi sudah aman, ya dong boleh datang bongkar,”bebernya.

Proses pembongkaran mesin yang butuh pemeliharaan total itu akan dilakukan setelah lebaran nanti alias ditunda pengerjaan perbaikannya.

“Saya tadi sudah koordinasi dengan Ambon dengan pihak ketiga untuk pekerjaan ini ditendem karena bulan puasa ini kita tidak mau ada emergency juga, tiga hari setelah hari raya baru dong datang bongkar, kita antisipasi itu,”terangnya lebih jauh.

Menyinggung apakah listrik akan padam lagi mengingat kondisi tersebut, Awath tak bisa memastikan.

“Nanti kita lihat, ini kan sudah nyala ini (pukul 17.40 WIT), kalau ada terjadi lagi kita akan sampaikan ke Unit Ambon lagi,”jawabnya.

Dipastikannya, mesin pembangkit yang tersedia masih mampu penuhi kebutuhan listrik di Pulau Neira hingga lebaran nanti.

Awath juga menepis kabar beredar yang sebutkan persoalan listrik padam di Banda ada kaitannya dengan kelebihan beban pemakaian di cold storage-cold storage yang kini beroperasi di Banda.

“Oh seng-seng (tidak benar), itu (listrik padam) menyangkut dengan kondisi mesin memang, kalau untuk pemakaian cold storage itu cuma satu 66 KW, itu dikategori masih mampulah, karena daya mampu kita itu kan 1500 (KW), beban puncaknya saatnya 1.250 (KW), masih ada surplus 250, surplus itupun belum kita gunakan, baru satu cold storage saja yang 66 KW, dia tambah daya,”tandasnya.

Intinya kata dia, mesin pembangkit di PLN Banda masih mampu mengcover kebutuhan listrik di Banda.

Penulis : Ruzady Adjis

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow

No More Posts Available.

No more pages to load.