AMBON-PT (Persero) Angkasa Pura I menargetkan jumlah penumpang turis asing yang masuk Provinsi Maluku lewat Bandara Internasional Pattimura Ambon di tahun 2025, berjumlah 350 ribu orang. Sedangkan jumlah penumpang wisatawan domestik sekitar 10 juta orang.
Direktur Marketing PT. Angkasa Pura I, Mohammad Asrori menyatakan, untuk meningkatan kunjungan wisatawan asing serta mencapai target tersebut, Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara Pattimura terus melakukan berbagai terobosan dan penataan bandara. Diantaranya akan menggelar Fokus Grup Discusi (FGD ) Collaboration Distinatio Developmen (CDD) kerjasama pembangunan destinasi pariwisata dengan berbagai.
Pihak juga mendorong maskapai penerbangan membuka rute penerbangan baru ke wilayah Maluku. “Dengan program – program ini, kami targetkan hingga 2025, ada 350 ribu turis asing masuk Ambon lewat jalur Bandara Internasional Pattimura, sementara wisatawan domestik sekitar 10 juta orang. Dengan jumlah ini tentu akan memberikan dampak positif secara ekonomi bagi masyarakat di Maluku,” kata Asrori, dalam keterangan pers di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (23/6) yang juga dihadiri Gubernur Said Assagaff.
Asrori menyatakan tiap tahun jumlah wisatawan yang masuk Maluku lewat Bandara Pattimura terus meningat. Di tahun 2014, terdapat 530.519 kunjungan wisatawan domestik, sedangkan wisatawan asing berjumlah 7.000 orang. Dan pada 2015, jumlah kunjungan meningkat yakni, wisatawan domestik 605.747 orang, sedangkan wisatawan asing berjumlah 7.293 orang.
Asrori menyatakan, FGD CDD yang dihadiri berbagai pihak seperti dunia penerbangan, pelaku pariwisata, perhotelan, pemandu wisata, Pemerintah Provinsi Maluku dan Kementrian Pariwisata itu akan digelar pada Rabu 27 Juli di Kota Ambon.
CDD merupakan upaya yang dilakukan Angkasa Pura I untuk mengembangkan potensi pariwisata secara bersama-sama, terintegrasi dengan pelaku pariwisata lainnya. Dalam diskusi itu akan dibicarakan potensi pariwitasa di Maluku untuk dikembangkan sehingga menarik kunjungan wisatawan terutama wisatawan asing.
“Di Maluku potensi spot wisata untuk daiving, snorkling, dan juga berbagai potensi wisata daerah, wisata sejarah, budaya yang dulu sangat terkenal sekali. Berbagai potensi wisata ini yang akan kita bahas dalam diskusi CDD nanti, sehingga diambil langkah-langkah untuk meningkatkan kunjungan wisata asing di Maluku,” katanya.
Menurutnya, Angkasa Pura I sebagai pengelola Bandara Pattimura berkewajiban mengumpulkan pelaku wisata dan dunia penerbangan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Maluku.
Ashori menyatakan, sejumlah pimpinan maskapai penerbangan dipastikan hadir dalam FDC CDD tersebut. Diantaranya, Direktur Utama PT.Citilink, group Garuda Indonesia, Arief Wibowo serta Dirut Utama Air Asia.
Kegiatan yang sama sudah dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia,seperti Manado, Solo, Kupang dan saat ini sudah mendapatkan hasilnya dengan meningkatnya kunjungan wisatawan asing.
Gubernur menyatakan, pariwisata bahari Maluku menjadi salah satu potensi kemajuan masa depan Provinsi Maluku. Dirinya mengakui potensi wisata tersebut belum dikelola secara maksimal, karena memiliki berbagai keterbatasan. Karena itu ia mengapresiasi langkah yang dilakukan PT. Angkasa Pura I ini.
Gubernur juga menyatakan, dalam berbagai pertemuan dengan Dirut Garuda, ia berjanji akan membuka penerbangan Jakarta, Bali dan Ambon. “Dirut Garuda janji ke saya, begitu ada pesawat baru, mereka akan prioritaskan buka jalur Jakarta, Bali dan Ambon, karena potensi penerbangan Bali, Ambon sangat besar,” kata gubernur.
Ia juga berharap, PT. Angkasa Pura I, dapat mendorong Garuda membuka penerbangan dari Darwin, Australia ke Saumlaki, Maluku Tenggara Barat dengan menggunakan pesawat jenis ATR. Karena potensi penerbangan dari wilayah negara itu ke Saumlaki sangat tinggi, apalagi waktunya hanya sekitar 45 menit saja.
Penerbangan tersebut untuk membuka kunjungan wisatawan asing dari Australia masuk ke Maluku lewat jalur tersebut. Jika itu terjadi, gubernur yakin target kunjungan 350 ribu wisatawan asing ke Maluku 2025 dari PT. Angkasa Pura I bisa terwujud.ADI