Pemkot Ambon Maksimalkan Gerakan Pangan Murah Tekan Inflasi

oleh
Penulis: Hamdi  |  Editor: Hamdi
Wakil Walikota Ely Toisutta bersama Tim Satgas Pangan Kota Ambon, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sejumlah toko Sembako di kawasan pasar Mardika Ambon, Kamis (17/6/25). FOTO : MCAMBON

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon terus memaksimalkan gerakan pangan murah sebagai langkah strategis untuk menekan laju inflasi yang terjadi belakangan ini.

“Kegiatan ini digelar rutin dua kali dalam seminggu dengan menyasar komoditas-komoditas penyumbang inflasi seperti cabai, bawang, dan beras,” kata Walikota Ambon Bodewin Wattimena di Ambon, Selasa (12/8/2025).

Menurut dia, langkah itu diambil karena Kota Ambon tercatat mengalami inflasi year-on-year (yoy) pada Juli 2025 sebesar 2,79 persen, naik dari bulan sebelumnya yang tercatat hanya 1,62 persen.

Ia mengakui meski pemerintah kota berupaya keras menjaga kestabilan harga, masih terdapat sejumlah komoditas yang sulit dikendalikan, seperti beras.

“Kenaikan harga beras ini bukan menjadi domain kita di Pemkot, melainkan kewenangan pemerintah pusat. Beberapa bulan kemarin, tidak ada pasokan beras Bulog SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan). Sekarang sudah ada. Mudah-mudahan itu bisa membantu menurunkan inflasi di Kota Ambon,” ujar dia.

Selain beras, komoditas lain seperti cabai dan bawang juga menjadi perhatian. Pemkot terus memberikan subsidi harga terhadap kedua bahan pokok tersebut demi menjaga keterjangkauan harga bagi masyarakat.

“Kita juga cukup terpengaruh oleh pasokan ikan. Karena musim ombak, harga ikan tidak stabil dan cenderung naik. Ini juga turut menyebabkan inflasi naik,” katanya, menambahkan.

Melalui intervensi harga dan penyediaan pangan murah, Pemkot Ambon berharap inflasi bisa ditekan dan daya beli masyarakat tetap terjaga, terutama menjelang akhir tahun.

Ia juga mengatakan beberapa komoditas utama tercatat memiliki ketahanan stok yang cukup panjang, seperti beras, total stok mencapai 7.008,7 ton, yang terdiri dari pasokan distributor dan Perum Bulog. Dengan kebutuhan harian 89 ton, stok ini cukup untuk 91 hari ke depan.

Minyak goreng, tersedia 549.905 liter, dengan kebutuhan harian 4.230 liter. Ini berarti ketahanan stok mencapai 201 hari. Tepung terigu, tercatat sebanyak 2,5 ton, dengan konsumsi harian sekitar 18 kilogram (kg), sehingga cukup untuk 140 hari.

Telur ayam ras, ketersediaan mencapai 646.000 butir, cukup untuk konsumsi harian 7.050 butir selama 118 hari. Gula pasir, stok sebanyak 409,1 ton cukup untuk memenuhi kebutuhan harian 5 ton, sehingga bertahan hingga 32 hari.

Margarin, tersedia 0,30 ton, cukup untuk 58 hari ke depan. Susu kaleng, dengan stok 142.422 kaleng dan kebutuhan 2.468 kaleng per hari, ketahanan tercatat selama 239 hari. Ayam ras, jumlah tersedia 506 ton, dengan konsumsi 2,1 ton per hari, mampu bertahan selama 124 hari. Dan Garam, stok 9,2 ton, kebutuhan harian sekitar 1 ton, cukup untuk 176 hari.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) dari tiga kota di Maluku, Kota Ambon tercatat memberikan andil Inflasi terendah secara yoy.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi Kota Ambon dipicu oleh kenaikan pada hampir semua kelompok pengeluaran, tertinggi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau mencapai 7,38 persen dengan andil 2,08 persen.

Komoditi pemicu inflasi yoy di Kota Ambon yaitu emas perhiasan 0,53 persen, ikan layang/mumar 0,43 persen, beras 0,25 persen, ikan tongkol/komu 0,22 persen, dan tomat 0,18 persen.

Sementara itu, Kota Ambon tercatat mengalami deflasi secara month-to-month (mtm) sebesar 0,40 persen.

Pewarta : Winda Herman/Antara
Editor : Virna P Setyorini

No More Posts Available.

No more pages to load.