Warga Larike Jaga Tradisi Jelang Buka Pusa, Tunggu Batale

oleh

TERASMALUKU.COM, – Warga desa Larike Kecamatan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah satu persatu mulai berkumpul di depan masjid Nurul Ikhlas, Larike, (12/3/2024). Dari yang kecil-besar, tua-muda, laki-perempuan berdatangan jelang waktu berbuka puasa.

Di depan masjid mereka menunggu momen saat beduk dipukul. Ini merupakan sebuah tradisi turun temuran yang terus dilakukan. Namanya tunggu batale.

Ini merupakan hari kedua puasa, warga Desa Larike. Terhitung sejak hari pertama hingga hari ke-30 puasa, warga akan terus melaksanakan tradisi tersebut.

Desa yang dikenal dengan wisata Morea atau belut raksasa itu sudah lebih dulu berpuasa. Setiap sore sekitar pukul 17.00 WIT satu persatu warga berdatangan. Mereka ada yang ngobrol, anak-anak bermain, bercanda, atau hanya sekadar kumpul dengan teman dan keluarga yang lama tak jumpa.

Di situ mereka jadikan sebagai sarana pelepas rindu sekaligus bertukar informasi tentang desa atau apa saja.

Saat menjelang berbuka, warga makin ramai. Pada pukul 18.47 WIT beduk masjid Nurul Ikhlas Larike dipukul.

Warga yang telah lama menanti lantas menyambutnya dengan sorak-sorai. Anak-anak pun berteriak girang dan penuh sukacita. Warga lain pun ada yang meneriaki ‘batale … batale’.

Usai itu mereka masing-masing lari menuju rumah untuk menikmati sajian buka puasa dengan penuh kegembiraan.

“budaya tunggu batale ini sudah ada sejak dulu lai (baca: lagi), dan terus kami lestarikan hingga saat ini,”kata Tuni Laisou, Ketua Sanggar Seni Haharike di Larike, Selasa (12/3/2024).

Menurutnya momen tunggu batale telah dilakukan oleh nenek moyang orang Larike sejak lama. Untuk saat ini, biasanya momen tersebut paling dirindukan oleh anak-anak muda atau perantau.

Pasalnya itu merupakan salah satu kesempatan setiap sore mereka bersua dan berbincang tentang banyak hal.

BACA JUGA :  Soal Jabatan Sekda Maluku, Begini Respon Wagub Orno

“Ini bisa jadi obat rindu, dong duduk rame-rame. Kadang ada teman masa kecil baru bakudapa (baca: ketemu) saat puasa di kampung,” lanjutnya.

Penulis : Editor

No More Posts Available.

No more pages to load.