TERASMALUKU.COM,-BULA-DPRD Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku menggelar rapat gabungan komisi, menyikapi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Minyak Tanah, Pertalite, dan Pertamax yang kini terjadi di Bumi Ita Wotu Nusa itu.
Rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD SBT, Agil Rumakat pada Rabu (5/7/2023) itu dihadiri Kepala Dinas Koperindag, Adam Rumbalifar, Kepala Dinas PTSP, Saleh Sukunora, Kepala Pertamina Bula, Muhamad Nur, Kasat Reskrim Polres SBT Iptu Rahmat Ramdani dan perwakilan Kesbangpol Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBT.
DPRD juga menghadirkan pemilik APMS dan SPBU yang ada di Kota Bula Kabupaten SBT. Diantaranya PT Permata Hitam dan CV Hemavaric. DPRD meminta keterangan kepada dua perusahaan ini terkait stok BBM yang diterima dari Pertamina Bula.
Saat rapat, terjadi perbendaan laporan dari pihak Pertamina, SPBU dan APMS. Hinggga membuat DPRD SBT harus langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di SPBU untuk mencari kebenaran data di lapangan.
Agil Rumakat mengatakan terjadi perbedaan data atas laporan Kepala Depot Pertamina Bula dan pemegang APMS. “Ada perbedaan data yang dilaporkan Pertamina dalam rapat kerja maupun penjelasan dari APMS serta data ril di lapangan,” ucap Rumakat kepada wartawan.
Atas perbedaan data itu, Agil Rumakat langsung memimpin rombongan mengunjungi dua SPBU terdekat di Kota Bula. “Kami langsung kunjungi dua SPBU yang ada di Bula untuk mengambil data ril terkait dengan penjualan BBM,” kata Agil.
Usai kunjungan, Agil mengakui ditemukan banyak kendala di lapnagan. “Memang ada beberapa kendala. Di satu sisih laporan dari kepala Depot Pertamina Bula stok aman. Tapi di sisih lain ada kelangkaan bahkan ada lonjakan harga BBM, ini terus kita telusuri,” jelas Agil Rumakat.
Liputan : Sofyan
**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow
