Tour de Moluccas 2017, Tidak Sekedar Balap Sepeda Internasional

oleh
oleh
Gubernur didampingi Wagub memimpin rapat terbatas event Tour de Moluccas (TdM)

AMBON – Gubernur Maluku Said Assagaff memastikan persiapan jelang even Tour de Moluccas (TdM) di Maluku, yang akan berlangsung pada September 2017 sudah mencapai 70 persen. Pemerintah Provinsi  (Pemprov) Maluku menjadikan ajang  ini tidak sekedar balap sepeda internasional  tapi juga mempromosikan pariwisata Maluku.

Sejauh ini Pemprov Maluku sudah  bentuk tim dan  panitia lokal. Para bupati/walikota, yang wilayahnya dilewati peserta balap sepeda internasional  yakni Kota Ambon, Seram Bagian Barat (SBB), Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur (SBT), juga sudah mulai melakukan sosialisasi karena masih ada waktu sampai dengan September. Namun  Assagaff mengakui ada  sedikit kekurangan, terkait dengan penentuan etape yang dilalui oleh peserta balapan dalam ajang Tour de Mollucass Tahun 2017 itu.

“Saya kira sampai dengan saat ini persiapan kita mungkin sudah 70 persen. Ya ada kurang – kurang sedikit terkait etape yang dilalui nanti.   Saya berkeinginan, etape pertama harus dimulai dari Kota Ambon karena dia adalah ibukota provinsi, lalu etape kedua dan seterusnya baru di daerah-daerah yang lain,” kata Assagaff saat memberikan keterangan pers usai rapat persiapan even balap sepeda internasional Tour de Moluccas di KM. Doro Londa yang berlayar dari Pelabuhan Ternate menuju Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Sabtu (8/4).

Rapat ini dihadiri Wagub Maluku Zeth Sahuburua, Sekda Maluku Hamin Bin Thahir,  Penjabat Walikota Ambon Frans J Papilaya, Bupati Seram Bagian Timur, Mukti Kaliobas, Penjabat Bupati SBB Udjir Khalid dan perwakilan dari Pemkab Maluku Tengah, serta sejumlah kepala dinas terkait lainnya.

Menyinggung persoalan etape balapan, Assagaff menginginkan agar jalur balapan TdM melewati perbukitan SS (Sawai – Saleman), di kawasan Taman Nasional Manusela. Kawasan perbukitan ini menyuguhkan panorama alam yang indah, sehingga akan sangat disayangkan jika para pembalap tidak melewati jalur tersebut.

“Saya berharap ada etape yang melewati puncak SS, karena di situ panoramanya cukup indah. Suasana dan juga temperaturnya cukup baik untuk berolahraga di atas puncak. Dan kalau turun juga melewati daerah-daerah terjal, tapi jalannya hot mix. Dibandingkan kalau kita lewati jalur yang lain yang pemandanganya kalah Indah dari puncak SS,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Kasrul : 74 Miliar Anggaran Covid Provinsi Maluku Terpakai, Tahun Depan Dianggarakan 45 Miliar

Hanya saja, Assagaff tidak memungkiri, kondisi jalan di Perbukitan SS masih memiliki masalah. “Sampai hari ini memang kondisi jalan itu masih ada masalah. Tapi kita sudah rapat, berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan juga dihadiri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta beberapa dinas terkait dan mereka menjamin pada waktunya jalan itu sudah akan selesai,” tuturnya.

Lantaran itu, Assagaff mengaku, rapat evaluasi yang dilaksankan di KM. Doro Londa Sabtu kemarin sebagai bagian dari evaluasi untuk membahas segala kesiapan-kesiapan pelaksanaan TdM. “Saya manfaatkan waktu lebih dari Musrenbang ini, untuk kita evaluasi pelaksanaan Tour de Moluccas, yang akan kita laksanakan bulan September nanti, serta akan diikuti sekitar 80 peserta dari sekitar 35 negara,” terang Assagaff.

Masing-masing peserta, menurut Assagaff, akan membawa sekitar 8 orang crew. Mereka di antaranya ada yang khusus untuk memasak, ada terapis yang kalau mereka pegal-pegal lalu diurut, ada teknisi untuk menangani sepedanya jika mengalami masalah, ada juga fotografernya dan lain-lain sebagainya.

Melalui event internasional TdM itu, Assagaff berharap, semua pihak di Maluku jangan hanya terfokus pada balapannya saja. Tetapi menjadikan even ini sebagai sarana promosi potensi pariwisata yang ada di Maluku, melalui jalur-jalur etape yang dilalui para pembalap TdM.

“Ini event yang besar, dan saya manfaatkan ini juga untuk kepentingan pembangunan daerah terutama promosi pariwisata. Seperti kita tahu, alam kita begitu indah, dengan Tour de Moluccas ini, peserta akan melewati Ambon-Pulau Seram yang panjangnya rutenya sekitar 800 kilometer,” ujarnya.

Pada lintasan-lintasan yang ada, akan disuguhkan sejumlah potensi wisata, seperti air terjun, pantai, termasuk kawasn Taman Nasional Manusela. Dia meyakini hal tersebut akan menjadi momen yang sangat baik untuk pertumbuhan ekonomi Maluku di kemudian hari.

BACA JUGA :  Yuk Kenali Marka Jalan Baru di Kota Ambon   

Assagaff juga mengatakan, dalam rapat evaluasi itu direncanakan para peserta balapan bakal menginap selama tiga malam pada jalur-jalur etape balapan. Sehingga nantinya akan dibangun tenda-tenda dengan fasilitas AC sebagai tempat menginap para pembalap disamping penginapan-penginapan yang tersedia.

“Tadi kami rapat, ada rencana untuk mungkin tiga malam mereka (peserta TdM) menginap. Di Ambon pertama, Maluku Tengah dan juga di Bula, SBT selama tiga hari dalam perjalanan. Ada empat hari mungkin karena satu hari lagi mereka kembali ke Ambon,” katanya.

Soal penginapan, Assagaff menyebutkan, bahwa di SBT peserta harus bermalam. Untuk akomodasinya, selain hotel, akan juga disiapkan tenda, serta homestay. Tenda yang dimaksud itu ada fasilitas AC di dalamnya, dan menjamin kepuasa bagi peserta ketika berada di Maluku. Dia berharap agar masalah-masalah kebersihan bisa diperhatikan selama pelaksanaan TdM, mengingat TdM juga dimanfaatkan sebagai sarana promosi pariwisata Maluku.

“Saya berharap, yang pertama kebersihan. Sampah-sampah diperhatikan seperti kemarin yang disampaikan Menko Maritim ketika memberikan pengarahan dalam Musrenbang dua provinsi Maluku-Maluku Utara. Maluku itu cantik. Saya minta kebersihan dijaga. Dulu kan kita begitu bersih, terkenal dengan rempah-rempah sehingga bangsa-banga di dunia ini mau datang kemari. Sekarang ini Indonesia termasuk sampah yang paling banyak sesuai apa yang Pak Menko paparkan. Kadang-kadang orang diving diatas sampah-sampah,” paparnya mengingatkan.

Maka dari itu, dia menekankan, kebersihan menjadi hal penting yang perlu mendapat perhatian. “Maluku yang cantik dengan pariwisata harus jaga kebersihan, sampah harus kita jaga, sehingga turis bisa datang dan tinggal lama-lama di Maluku,” ujarnya.

Assagaff berharap gelaran Tour de Moluccas di Maluku bisa berjalan sukses. “Untuk infrastruktur tadi juga sudah kita bicarakan. Saya berharap agenda/pesta ini bisa sukses, makanya tadi kita lakukan rapat evaluasi. Kita lihat kelemahan-kelemahan, kekurangan-kekurangan dimana, karena tanggal 3 Mei nanti, juga sudah ada grand launching di Kementerian Pariwisata,” tandasnya.(ADI)

No More Posts Available.

No more pages to load.