LIPI Maluku Berdayakan Warga Pesisir Olah Bakso dan Kerupuk dari Ikan

oleh
oleh
Petugas Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) Maluku memberikan pelatihan kepada sejumlah warga di Dusun Aer Low Kecamatan Nusaniwe Ambon, Jumat(7/9/2018) pagi. FOTO : PRISKA BIRAHY (TERASMALUKU.COM)

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Ikan jadi salah satu komoditas unggulan dari Maluku. Dibutuhkan pemanfaatan sumber daya alam yang berkesinambungan untuk itu. Selain menjual dan ekspor ikan ikan dari perairan, perlu pengelolaan bahan mentah agar bernilai ekonomis.  Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) Maluku memberikan pelatihan kepada sejumlah warga di Dusun Aer Low Kecamatan Nusaniwe Ambon, Jumat(7/9/2018) pagi.

Bahan membuat baksa ikan

Bertepatan dengan perayaan ulang tahun Kota Ambon yang ke-443, warga dibekali cara pengolahan ikan yang tepat dan bernilai jual. Christina Litay peneliti LIPI Maluku mengajari para ibu mengolah ikan tuna yang melimpah di Maluku jadi makanan olahan bergizi seperti bakso dan kerupuk ikan. “Ikan tuna di Maluku ink banyak kenapa tidak diolah jadi makanan selain dijual atau dimasak seperti biasa,” katanya di sela sela acara yang bertempat di Baileo Dusun Aer Low.

Bakso dan kerupuk dua menu olahan ikan yang mudah dibuat dan tidak memakan banyak waktu. Bahan dan alat yang dipakai pun mudah didapat.  Ikan cakalang dan tuna termasuk yang paling banyak. Pada saat melimpah masyarakat umumnya bingung untuk pengolahan. Padahal dari bahan baku ikan mentah dapat dibuatkan tepung ikan, naget dan krupuk.

Untuk itu Christina bersama LIPI memberdayakan ibu ibu yang tinggal di pesisir pantai untuk meningkatkan kualitas jual ikan. “Ikan seng hanya jual di pasar. Tapi oleh jadi bakso ikan juga. Cara ini juga bisa buat anak yang seng suka makan ikan karena amis. Kalau jadi bakso kan beda dan lebih enak,” katanya.

Meski begitu pengawasan mutu bahan baku dan hasil olahan harus diperhatikan. Warga perlu paham cara menjaga kualitas agar awet dan berguna bagi tubuh. Sebab percuma kita memakan banyak ikan namun yang masuk ke tubuh adalah yang bermutu rendah. Koordinator Teknologi Tepat Guna LIPI Maluku dalalm hasil penelitiannya menemukan cara penanganan ikan yang keliru dan berimbas pada kualitas ikan. Untuk dijadikan makanan olahan ikan yang dipakai haruslah ikan segar.

BACA JUGA :  CCI Terbitkan Buku Kisah Tujuh Anak Muda Merawat Maluku

Segar berarti usai ditangkap ikan langsung diolah. Bisa juga menggunakan es sebagai pengawet dengan perbandingan 1:1. Selama ini nelayan tangkap kerap salah dalam mengawetkan ikan. Untuk 1 kilogram ikan harus diberi 1 kilogram es batu. Pasalnya dalam 1-2 jam terjadi penurunan mutu ikan. Terutama jenis tuna, garis merah pada tubuh ikan membikin ikan lekas busuk.

Penggunaan es batangan atau balok harus berhati-hati. Tubuh ikan mudah lecet atau terbelah bila terkena ujung balok es yang tajam. Itu, lanjut Christina jadi jalan masuk mikroba. “Solusinya kenali dan pilih ikan yang segar di pasar. Pastikan insang tidak coklat atau kehitaman.  Kalau beli ikan jangan yang terendam air atau bercampur dengan ikan lain,” ulas salah seorang ahli pangan dan gizi untuk masalah Stunting itu. (PRISKA BIRAHY)

No More Posts Available.

No more pages to load.