BPOM Periksa Takjil, Masih Ada Penjual yang Tidak Pakai Penutup

oleh
Petugas BPOM Ambon memeriksa sampel makanan dan menduga kebersihannya tidak terjaga dengan baik, (28/3). FOTO: Priska Birahy

TERASMALUKU.COM,AMBON, – Pengawasan makanan selama bulan Ramadan berfokus pada higienitas dan sanitasi. Petugas BPOM Ambon masih saja menemuman penjual yang tidak menutup makanan ualan, padahal letaknya di sisi jalan.

Hal itu terlihat saat sidak BPOM sejak Jumat (24/3/2023) hingga pantauan lapangan pada Senin. para penjual belum sepenuhnya tertib menjaga makanan tetap higienis. Beberapa kue ada yang dibiarkan terbuka sehingg rawan terken debu.

Penjual pun ada yang lupa mengenakan sarung tangan saat mengambil kue atau minuman es. Hal tersebut menjadi perhatian kepala BPOM Hermanto juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy. Menurut mereka sanitasi dan higienitas makanan belum sepenuhnya terjaga.

Penjual jajanan berbuka puasa di depan Masjid Raya Al-Fatah Ambon menyatakan aneka kue enak dan menarik

“Dari panatau kami, menduga higienitas dan sanitasi kebersihan lingkungan masih kurang. Petugas (penjual) tidak pakai sarung tangan, makana tidak pakai penutup,” ujar Kepala BPOM Ambon, Hermanto di halaman Masjid Raya Al- Fatah.

Sanitasi dan higienitas makanan adalah yang paling utama, selain penggunaan bahan-bahan yang aman untuk makanan. Dari sampel acak juga pengamatan lapak jualan sepanjang Jalan Sultan Babubla depan Masjid Raya Al-Fatah Ambon, pihaknya menduga ada masalah soal kebersihan.

Secara kasat mata, terlihat ada debu yang menempel. Menurutnya jika penjual tidak memperhatikan jualan, berpotensi membahayakan pembeli.

“Memang kami temui masih ada yang belum pakai sarung tangan. Makanya kami tegur dan minta pakai penutup juga. Masyarakat juga harus pandai, pastikan makanan terlindungi sebelum beli,” lanjut Kadinkes Kota Ambon, drg. Wendy Pelupessy.

Imabau, sosialisasi hingga pembagian plastik penutup sudah dilakukan sejak Ramadhan tahun sebelumnya. Namun masih ada saja kedapaan penjual yang lalai menjaga makanan jualannya tetap bersih.

Jika tidak memakai etalase, kata Wendy, penjual wajib menutup makanannya dengan plastik. Itu untk mencegah debu, lalat dan kontaminasi benda asing ke makanan.

BACA JUGA :  Mahasiswa Ambon Tuntut Cabut Putusan DO Mahasiswa Unkhair Ternate

Pihaknya juga meminta masyarakat berperan dalam mengawasi makanan. Yakni menegur yang tidak memakai pelindung, atau membeli makanan yang tertutup.

Meski beget, Wendy menuju para penal makanan di Batu Merah. Menurutnya meraka sudan jauh lebih makas, dengan memakai etalse, atau pembugkus plastik untuk setiap makanannya.

Sampel makanan yang diambil secara acak itu kini telah aasuk nahap pengujian dan baru terlihat hasilnya pada tanggal 30 Maret 2023 nanti. Yakni memastikan adana mikorba hingga bahan berbahaya lain.

Penulis : Priska Birahy

**) Ikuti berita terbaru Terasmaluku.com di Google News klik link ini dan jangan lupa Follow

No More Posts Available.

No more pages to load.